Jakarta | Mediapesan – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Polisi Wanita (Polwan) ke-77, Polwan Polres Metro Jakarta Barat menggelar kegiatan donor darah di Aula Wirasatya pada Jumat (26/9/2025).
Acara ini diikuti dengan antusias oleh anggota kepolisian, jajaran pejabat utama Polres, hingga masyarakat umum.
Tercatat 125 orang mendaftarkan diri sebagai pendonor, namun sebanyak 25 di antaranya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Dengan demikian, terdapat 100 kantong darah yang berhasil dikumpulkan.
Kegiatan donor darah ini terlaksana berkat kerja sama Sidokkes Polres Metro Jakarta Barat dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat.
Beberapa pejabat turut hadir memberi dukungan, antara lain AKBP Dr. Tri Suhartanto, AKBP Hari Agung, AKBP Riyanto, serta Kompol Leny Winarti yang mewakili Polwan senior.
Kasubsi Dokpol Polres Metro Jakarta Barat, Iptu dr. Euis Maya Savira, menekankan bahwa donor darah bukan sekadar bagian dari seremoni ulang tahun Polwan, melainkan bentuk kepedulian sosial.
Setetes darah yang didonorkan diharapkan mampu menyelamatkan banyak nyawa. Ini simbol kasih sayang dan pengabdian Polwan kepada masyarakat, ujarnya.
- Iklan Google -
Seremoni dan Citra Polisi
Kegiatan sosial seperti donor darah dalam peringatan HUT Polwan bukan hal baru.
Hampir setiap tahun, perayaan institusi kepolisian kerap diisi dengan kegiatan bakti sosial: mulai dari operasi pasar murah, santunan anak yatim, hingga pengobatan gratis.
Rangkaian acara ini kerap dibaca sebagai upaya Polri membangun citra humanis di tengah kritik publik terhadap kinerja aparat.
Dari sisi komunikasi publik, aktivitas sosial dipakai sebagai medium “pendekatan kultural” untuk mengimbangi wajah keras polisi saat menjalankan fungsi penegakan hukum.
Namun, efektivitas kegiatan seremonial ini masih bisa diperdebatkan.
Di satu sisi, donor darah tentu membawa manfaat nyata bagi penerima—seratus kantong darah bukan jumlah kecil.
Tapi di sisi lain, kegiatan semacam ini sering kali berakhir sebatas agenda rutin yang tak menjawab problem struktural, seperti rendahnya kepercayaan publik terhadap aparat akibat praktik kekerasan dan pelanggaran etik.
Polwan dan Identitas Sosial
Di balik seremoni, momen HUT Polwan ke-77 ini juga mengingatkan posisi unik polisi perempuan di tubuh Polri.
Kehadiran mereka bukan hanya soal representasi gender, tetapi juga penekanan pada aspek “kelembutan” dan “kepedulian sosial” yang kerap dilekatkan pada figur Polwan.
Donor darah di Jakarta Barat ini lalu menjadi simbol ganda: sebuah kontribusi kesehatan publik, sekaligus upaya menegaskan identitas Polwan sebagai bagian dari institusi yang ingin lebih dekat dengan masyarakat.