Mediapesan | Enrekang – Ada pemandangan unik pada rangkaian peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Kabupaten Enrekang.
Dalam pawai defile Porsenijar PGRI yang digelar di Lapangan Abubakar Lambogo Batili, Sabtu (29/11/2025), sejumlah guru tampil mengenakan kostum ala guru era 70–80-an.
Para guru itu berjalan percaya diri di barisan defile dengan baju safari, tas kulit hitam, kopiah, kacamata model lama, hingga sepatu pantofel klasik.
Aksi mereka langsung menarik perhatian ribuan peserta dan penonton yang memadati lokasi acara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Enrekang, Erik, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, tampak beberapa kali berhenti untuk berfoto bersama para peserta.
Ia memberikan apresiasi atas kreativitas para guru yang dianggap mampu menghadirkan nuansa nostalgia dalam peringatan HGN.
“Saya sangat mengapresiasi kreativitas teman-teman guru. Kostum ini bukan hanya menarik, tapi sekaligus pengingat sejarah dan perjalanan profesi guru,” kata Erik.
Ia juga berterima kasih atas semangat para peserta defile, meski persoalan pendidikan masih terus dibenahi.
Salah satu guru yang mengenakan kostum klasik, Murdiansyah, mengungkapkan bahwa ide itu muncul karena keinginan menghadirkan nuansa nostalgia dalam perayaan Hari Guru.
- Iklan Google -
“Kami sengaja memakai kostum ala guru zaman dahulu untuk mengingatkan bahwa profesi guru punya sejarah panjang dan kehormatan yang harus dijaga. Guru dulu sederhana, tegas, dan penuh wibawa. Nilai-nilai itu yang ingin kami hidupkan kembali,” ujarnya.
Barisan “guru tempo dulu” menjadi salah satu momen paling mencuri perhatian dalam pawai HGN 2025 di Enrekang, sekaligus menambah warna pada perayaan Hari Guru Nasional tahun ini.



