(mediapesan) – Laporan terbaru dari The Times yang dikutip, Senin (6/1/2025), mengungkapkan ancaman serius terhadap pangkalan militer utama Inggris di Siprus.
Kelompok Houthi di Yaman, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pihak dalam konflik berkepanjangan di kawasan itu, disebut berpotensi mendapatkan senjata jarak jauh yang mampu mencapai wilayah tersebut.
Ironisnya, Angkatan Darat Inggris tidak memiliki sistem pertahanan rudal berbasis darat untuk melindungi pangkalan strategis ini.
Fokus Pertahanan pada Kapal, Bukan Darat
Sumber dalam laporan ini menyoroti fakta mencengangkan bahwa semua kemampuan pertahanan rudal Inggris saat ini terpusat pada kapal perang mereka, seperti sistem Sea Ceptor dan Phalanx CIWS.
Sementara itu, pangkalan darat, termasuk Akrotiri di Siprus, dibiarkan tanpa perlindungan memadai.
Dengan demikian, jika serangan rudal benar-benar terjadi, militer Inggris tidak memiliki apa pun untuk menahannya.
Pangkalan Akrotiri di Siprus adalah salah satu aset vital Inggris di wilayah Mediterania, sering digunakan untuk operasi udara di Timur Tengah.
Kekurangan sistem pertahanan darat ini menempatkan personel dan fasilitas di pangkalan tersebut dalam risiko besar.
Ancaman dari Houthi
Houthi telah lama menerima dukungan teknis dan logistik dari Iran, yang memiliki kemampuan rudal balistik yang signifikan.
Jika kelompok ini benar-benar memperoleh senjata jarak jauh, mereka dapat menjangkau Siprus.
Dengan situasi seperti ini, Inggris menghadapi ancaman yang tidak bisa dianggap remeh.
Laporan ini menjadi panggilan darurat bagi pemerintah Inggris untuk segera memperkuat sistem pertahanan darat mereka.
Dalam dunia yang semakin dipenuhi ancaman asimetris dan perang teknologi tinggi, mengandalkan pertahanan kapal saja tidak lagi cukup.
Pertanyaan besar yang muncul: apakah Inggris akan menanggapi ancaman ini sebelum terlambat?
Atau, akankah pangkalan mereka di Siprus menjadi bukti kegagalan strategi pertahanan modern? Waktu akan menjawab. ***