Jembatan ke SDN 006 Botteng Mulai Diperbaiki, Warga Mamasa Akhirnya Bisa Bernapas Lega

Reporter Burung Hantu
Anak-anak SDN 006 Botteng menyeberangi sungai dengan batang kelapa sementara TNI dan warga bergotong royong memperbaiki jembatan gantung yang menjadi akses utama mereka.

Mediapesan | Mamasa – Harapan baru akhirnya datang untuk warga Desa Botteng, Kecamatan Mehalaan, Kabupaten Mamasa.

Setelah bertahun-tahun dihantui rasa cemas setiap kali anak-anak berangkat ke sekolah, perbaikan jembatan gantung yang menjadi satu-satunya akses menuju SDN 006 Botteng kini resmi dikerjakan, Sabtu (6/12/2025).

Selama ini, murid-murid SDN 006 Botteng harus mempertaruhkan keselamatan dengan menyeberangi sungai berarus deras.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Saat hujan turun deras, sekolah terpaksa ditutup.

Bahkan lebih memprihatinkan, jika banjir tiba-tiba datang sementara anak-anak masih berada di sekolah, mereka harus bermalam karena tak bisa menyeberang pulang.

Jembatan gantung sepanjang 33 meter dengan lebar 120 cm yang dibangun pada 2013 itu rusak parah sejak 2023.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Meski warga pernah melakukan perbaikan swadaya pada 2016, kerusakan makin parah dan membuat akses pendidikan warga Botteng semakin terisolasi.

Situasi ini akhirnya mengetuk perhatian Komandan Kodim 1428/Mamasa, Letkol Arh Edwin Hermawan.

Melihat langsung kesulitan warga, ia memutuskan untuk tidak tinggal diam.

- Iklan Google -

Edwin kemudian menggandeng Komunitas Pecinta Alam Vertical Rescue Indonesia (VRI) dan menginisiasi penggalangan dukungan untuk memperbaiki jembatan tersebut.

Gerakan solidaritas itu berkembang cepat, donatur dari berbagai daerah ikut membantu, dan pada akhir November 2025 pembelian material serta peralatan mulai dilakukan.

Perbaikan jembatan kini telah berjalan hampir sepekan dan dikerjakan secara gotong royong oleh prajurit TNI serta masyarakat.

Kodim menargetkan jembatan dapat selesai sekitar sepekan ke depan.

Bagi sekitar 800 warga Desa Botteng, pembangunan ini menjadi harapan besar yang sudah lama dinantikan.

Akses ke sekolah, kebun, dan aktivitas sehari-hari mereka sangat bergantung pada jembatan tersebut.

Baca Juga:  Ketika Kolom Kosong Ikut Bertarung: Pelajaran Demokrasi dari Kampus UNIMEN

Kisah Botteng ini menjadi gambaran kecil persoalan infrastruktur di wilayah terpencil Indonesia.

Menjawab situasi tersebut, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa percepatan pembangunan jembatan menjadi prioritas nasional.

Hal ini disampaikan dalam Puncak Peringatan Hari Guru Tahun 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, pada 28 November 2025.

Sebagai bentuk komitmen, Presiden membentuk Satuan Tugas Khusus Darurat Jembatan dengan target pembangunan hingga 300.000 jembatan di pelosok negeri.

Langkah besar ini diharapkan menjawab kebutuhan mendesak masyarakat di wilayah-wilayah terisolasi.

Di tengah keterbatasan, gotong royong warga Botteng bersama prajurit TNI dan relawan kini menjadi contoh nyata bahwa perubahan bisa lahir dari kepedulian.

Masa depan anak-anak di pedalaman—betapapun jauh mereka dari pusat kota—tetap layak diperjuangkan.

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *