MEDIAPESAN, Jakarta – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba, Jakarta Pusat, meluncurkan program pelatihan budidaya ayam kampung dengan menggunakan mesin penetas, sebagai bagian dari upaya pembinaan dan pemberdayaan narapidana (napi).
Inisiatif ini menjadi bagian dari pelaksanaan program 13 Akselerasi yang dicanangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, dengan fokus pada pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Dengan bantuan teknologi mesin penetas, Lapas Salemba meningkatkan efisiensi dalam menetaskan telur ayam kampung.
Para warga binaan dilibatkan langsung dalam pelatihan mengoperasikan mesin serta merawat ayam hingga siap panen.
Kami ingin membekali para warga binaan dengan keterampilan yang bermanfaat ketika mereka kembali ke masyarakat, ujar Kepala Lapas Salemba, Muhammad Fadil.
Budidaya ayam kampung ini bisa menjadi sumber pendapatan dan membuka peluang hidup yang lebih baik bagi mereka.
Selain meningkatkan produktivitas daging ayam kampung, program ini diharapkan menjadi contoh bagi lapas-lapas lain dalam mengembangkan pembinaan yang inovatif dan berorientasi pada kemandirian ekonomi.
Para narapidana yang mengikuti program ini menunjukkan antusiasme tinggi dan berharap keterampilan tersebut dapat mereka manfaatkan setelah bebas.
Langkah ini mencerminkan tren baru di lembaga pemasyarakatan Indonesia yang menggabungkan pelatihan keterampilan dengan pembinaan sosial, guna menurunkan angka residivisme dan mendorong kemandirian mantan narapidana. ***