Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Kritik DPR dan Pemerintah di Pertigaan Sultan Alauddin-Pettarani 

Reporter Burung Hantu
Mahasiswa UIN Alauddin menggelar aksi di pertigaan Sultan Alauddin-Pettarani, (2/9/2025).

Makassar | Mediapesan – Sekitar puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan Sultan Alauddin–Pettarani, Selasa sore lalu (2/9/2025).

Aksi dimulai pukul 14.55 WITA dengan dipimpin langsung Ketua Umum DEMA F-Saintek, Muh. Alwi Nur.

Mahasiswa menyampaikan kritik atas berbagai persoalan nasional dan daerah.

- Iklan Google -

Mereka berorasi bergantian menggunakan pengeras suara serta menutup sebagian jalur menuju Pettarani. Bendera aliansi turut dikibarkan sebagai simbol gerakan.

Adapun tuntutan utama yang mereka suarakan meliputi:

1. Mendesak DPR agar lebih serius menjalankan fungsi pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

2. Menuntut penegakan hukum yang adil di Sulawesi Selatan, terutama kasus-kasus yang melibatkan pejabat daerah.

3. Menolak praktik politik uang menjelang pemilihan kepala daerah.

4. Mengkritisi kenaikan harga kebutuhan pokok yang semakin membebani masyarakat.

- Iklan Google -

5. Meminta pemerintah daerah lebih transparan dalam pengelolaan anggaran publik.

Ini adalah seruan evaluasi terhadap kinerja pemerintah dan penegakan hukum. Kami tidak ingin suara mahasiswa dipinggirkan, ujar Muh. Alwi dalam orasinya.

Aksi berlangsung sekitar satu setengah jam dan berakhir pukul 16.26 WITA.

Aparat TNI–Polri yang berjaga memastikan kegiatan berlangsung aman.

Tidak ada benturan antara massa aksi dan aparat.

Pihak kepolisian menilai unjuk rasa tersebut bagian dari dinamika demokrasi mahasiswa.

Kami akan terus melakukan pemantauan agar situasi tetap kondusif, kata seorang perwira pengendali lapangan.

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Rusdi Hartono, menyampaikan apresiasi atas jalannya aksi yang berlangsung tertib tanpa insiden berarti.

Baca Juga:  Warga Keluhkan Ternak Liar dan Hipnotis di Maros

(arifin)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *