Kolaka | Mediapesan – Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Adat Mekongga—meliputi Majelis Kerajaan Mekongga, Dewan Adat Mekongga, dan Ormas Tamalaki—menggelar aksi unjuk rasa di area PT Vale Indonesia, site Pomalaa, Desa Huko-huko, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Kamis, 11 September 2025.
Sekitar 500 orang hadir dalam aksi tersebut dengan membawa sejumlah tuntutan, terutama terkait pemberdayaan tenaga kerja lokal serta pengusaha daerah yang dianggap masih terpinggirkan dalam rantai industri tambang nikel.
Kepala Bagian Operasi Polres Kolaka, AKP Asmuliady, mengatakan pengamanan dilakukan dengan pendekatan persuasif.
Kami mengedepankan langkah preemtif, memberi imbauan kepada massa agar tetap tertib dan tidak anarkis, ujarnya.
Ia menambahkan, Polres juga menjalin komunikasi dengan manajemen PT Vale untuk mencari jalan keluar.
Polres Kolaka bersama Kodim 1412 Kolaka mengerahkan personel gabungan untuk mengawal jalannya aksi.
Berdasarkan surat perintah Kapolres Kolaka, AKBP Yudha Widyatama, sebanyak 384 aparat diturunkan, terdiri dari BKO Brimob Polda Sultra, Dit Samapta Polda Sultra, personel Polres Kolaka, serta unsur TNI.
Aksi berlangsung di bawah pengawasan ketat aparat.
- Iklan Google -
Polisi menyebut, koordinasi dengan tokoh masyarakat dan adat dijalankan agar penyampaian aspirasi berjalan sesuai etika dan menjaga situasi kondusif di wilayah hukum Polres Kolaka.




