Meredakan Luka Kerusuhan, Bhabinkamtibmas Masuk ke Masjid

Reporter Burung Hantu
Bhabinkamtibmas Polsek Tamalate menyampaikan imbauan kamtibmas kepada jamaah sebelum khotbah Jumat di salah satu masjid di Makassar, 5 September 2025. Kegiatan ini dilakukan untuk meredakan ketegangan pasca kerusuhan dan mengajak warga menjaga kondusivitas.

Bhabinkamtibmas Tamalate mengajak warga jaga kondusivitas lewat pesan damai di mimbar Jumat.

 

Makassar | MediapesanUpaya menenangkan suasana pasca kerusuhan di Makassar terus dilakukan aparat kepolisian.

- Iklan Google -

Pada Jumat, 5 September 2025, seluruh Bhabinkamtibmas Polsek Tamalate melaksanakan shalat Jumat bersama warga di masjid-masjid kelurahan.

Dari mimbar sebelum khotbah dimulai, mereka menyampaikan imbauan agar masyarakat tidak terprovokasi isu-isu liar yang beredar.

Kapolsek Tamalate, Kompol Syarifuddin, menekankan kondisi keamanan di wilayahnya masih rentan.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Situasi masih dalam status Siaga 1. Belum ada pencabutan. Kami berharap suasana cepat kondusif agar warga bisa kembali beraktivitas dengan aman, ujarnya.

Pesan kamtibmas itu bukan sekadar formalitas.

Kerusuhan yang terjadi sepekan lalu di depan kantor DPRD Kota Makassar masih meninggalkan trauma bagi warga.

- Iklan Google -

Salah seorang warga Tamalate menjadi korban jiwa.

Iptu Fendy Sjahril, mewakili jajaran Polsek, menyampaikan belasungkawa.

Semoga almarhum husnul khotimah, katanya di hadapan jamaah.

Langkah pendekatan religius ini menunjukkan strategi aparat untuk merangkul warga di akar rumput.

Alih-alih menambah patroli atau memperketat penjagaan, kepolisian memilih masuk ke ruang paling intim masyarakat: masjid.

Cara ini diharapkan bisa meredam ketegangan sekaligus membangun kembali kepercayaan publik yang sempat terkikis oleh rentetan kekerasan.

IMG 20250905 WA0842

Bagi masyarakat Tamalate, pesan damai di mimbar Jumat mungkin terdengar sederhana.

Namun di tengah situasi penuh ketidakpastian, ajakan menjaga ketertiban menjadi penanda bahwa pemulihan sosial tidak hanya bergantung pada aparat, melainkan juga pada partisipasi warga sendiri.

(arifin)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *