Israel (mediapesan) – Mantan anggota Knesset, Moshe Feiglin, menyampaikan kritik tajam terhadap kesepakatan terbaru yang melibatkan Israel, (16/1/2025).
Feiglin menyebut kesepakatan tersebut sebagai “perjanjian penyerahan diri yang memalukan bagi Israel.”
Pernyataan ini menyoroti kekhawatirannya terhadap implikasi politik dan strategis yang dianggap merugikan kepentingan nasional Israel.
Feiglin, yang dikenal sebagai tokoh politik dengan pandangan nasionalis, menyampaikan bahwa perjanjian tersebut dianggapnya sebagai langkah yang melemahkan posisi Israel di panggung internasional.

Ia menegaskan bahwa kesepakatan seperti ini dapat memberikan dampak negatif jangka panjang terhadap kedaulatan dan keamanan negara.
Hingga saat ini, detail kesepakatan tersebut masih menjadi bahan perdebatan publik, sementara berbagai pihak turut memberikan tanggapan.
Kritik Feiglin menunjukkan adanya perbedaan pandangan di kalangan politisi Israel mengenai langkah strategis yang diambil pemerintah.
Apakah perjanjian ini akan membawa stabilitas atau justru memicu tantangan baru, masih menjadi pertanyaan besar di tengah situasi politik yang dinamis.