mediapesan.com – Obyek wisata Paria Laut yang terletak di Kelurahan Takalar, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Gowa, Jeneponto, dan Kota Makassar.
Namun, keindahan wisata ini tercoreng oleh pemandangan tak sedap: tumpukan sampah yang meluber hingga ke jalanan.
Salah satu pengunjung, Djaya Jumain, yang mengunjungi Paria Laut pada Selasa (1/4/2025), mengungkapkan kekhawatirannya setelah menemukan tumpukan sampah di pinggiran sungai yang telah dibiarkan selama beberapa hari.
Warga sekitar juga mengeluhkan lambannya respons dari pihak terkait dalam menangani masalah ini.
Seharusnya tumpukan sampah tidak ada di sekitar sungai dan jalan, apalagi ini adalah jalur utama menuju lokasi wisata yang kerap dikunjungi wisatawan untuk menikmati pemandangan dan sunset, ujar Djaya Jumain, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum LBH Suara Panrita Keadilan.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Takalar, Hj. Fatmawati M., S.STP, M.Adm.Pemb, menyatakan bahwa pihaknya telah mengagendakan pengangkutan sampah tersebut.
Namun, hingga saat ini, warga masih menunggu tindakan nyata dari pemerintah daerah.
Djaya Jumain menegaskan pentingnya tindakan cepat untuk membersihkan area tersebut.
Menurutnya, sampah yang dibiarkan menumpuk berpotensi menjadi sumber penyakit, termasuk penyebaran nyamuk, tikus, dan lalat.
Selain itu, bau tak sedap dari sampah juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan sakit kepala bagi masyarakat sekitar serta wisatawan.
Jika permasalahan ini tidak segera ditangani, dikhawatirkan dapat merusak citra Paria Laut sebagai destinasi wisata unggulan.
Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga kebersihan lingkungan demi kenyamanan dan kesehatan bersama. ***