Makassar (mediapesan) – Harian Pedoman Rakyat (PR) merayakan hari jadinya yang ke-78 pada Senin (3/3/2025) di Virendy Cafe, Jl. Telkomas Raya No.3, Makassar.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh pers, pejabat militer, dan perwakilan pemerintah daerah, yang turut memberikan apresiasi atas perjalanan panjang media ini dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV Hasanuddin, Letkol Arm. Gatot Awan Febrianto, yang mewakili Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno, menilai eksistensi Pedoman Rakyat selama 78 tahun merupakan pencapaian luar biasa yang tidak mudah dicapai oleh setiap media.
Saya mengucapkan selamat dan Dirgahayu Pedoman Rakyat. Semoga kiprahnya tetap berkelanjutan bersama kami, jajaran TNI Kodam XIV Hasanuddin, dalam menghadirkan karya bagi bangsa, ujar Gatot Awan.
Menurutnya, pers memiliki peran penting sebagai pendidik masyarakat, terlebih di era digital saat ini di mana media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan insan pers dalam menjaga persatuan serta menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat.
Gatot Awan juga berbagi pengalamannya selama bertugas, termasuk saat menghadapi situasi Darurat Militer di Aceh pada 2003-2004.
Itu pengalaman yang sangat tidak mengenakkan karena harus berhadapan dengan saudara sendiri. Maka dari itu, mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa, ujarnya.
Selain itu, ia menyoroti tantangan global yang dihadapi Indonesia, seperti perang energi, pangan, dan air.
Ia menyebutkan bahwa negara-negara lain kini mulai mengalami krisis pangan, termasuk Malaysia, namun Indonesia masih dalam kondisi yang relatif aman.
Dukungan Pemerintah Kota Makassar
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Makassar, Ismawaty Nur, yang hadir mewakili Wali Kota Makassar, menegaskan pentingnya peran media dalam membentuk opini publik yang positif terhadap kebijakan pemerintah.
Kami ingin merangkul semua media karena kerja pemerintah tidak akan ‘booming’ tanpa media. Namun, media juga harus tetap kritis agar pemerintah tidak merasa sudah sempurna, katanya.
Ismawaty juga menyambut baik ajakan kerja sama dari Pedoman Rakyat dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam upaya peningkatan kapasitas wartawan.
Harapan Alumni dan Tokoh Pers
Benny Manuhua, yang hadir dari Bandung, menyampaikan kebanggaannya bisa ikut merayakan ulang tahun Pedoman Rakyat.
Ia mengusulkan agar pada usia ke-80 nanti, media ini bisa kembali terbit dalam bentuk cetak meskipun hanya untuk satu hari.
Saya berharap pada ulang tahun ke-80 nanti, Pedoman Rakyat bisa terbit dalam bentuk surat kabar, meskipun hanya 1.000 atau 2.000 eksemplar, ujarnya.
Ketua Bidang Organisasi PWI Sulsel, Ir. Manaf Rahman, juga berharap adanya kerja sama antara Kominfo Makassar dan PWI dalam peningkatan kualitas jurnalis, termasuk melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PR, Dr. H. M. Dahlan Abubakar, menegaskan bahwa Pedoman Rakyat adalah media yang tidak pernah mati karena setiap tahun selalu diperingati hari jadinya.
Ia juga berharap pada ulang tahun ke-80 nanti, buku Apa dan Siapa Wartawan PR bisa diterbitkan sebagai bentuk dokumentasi sejarah para jurnalis yang pernah berkiprah di media ini.
Sejarah Panjang Pedoman Rakyat
Pedoman Rakyat pertama kali terbit pada 1 Maret 1947 dengan nama Pedoman dan Pedoman Harian, didirikan oleh Soegardo dan Henk Rondunuwu.
Pada 1950, namanya berubah menjadi Pedoman Rakyat setelah melalui berbagai dinamika kepemilikan dan hukum.
Media ini terus bertahan hingga 2007, sebelum akhirnya dihidupkan kembali dalam bentuk online pada Maret 2022 melalui situs Pedomanrakyat.co.id.
Perayaan HUT ke-78 ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh pers dan alumni PR, termasuk Direktur Utama PT Pedoman Rakyat Utama James Wehantouw, mantan Ketua PWI Pangkep Drs. H. Bisman, M.Si, serta sejumlah pemimpin redaksi media lainnya.
Dengan perjalanan panjangnya, Pedoman Rakyat terus berkomitmen untuk menjaga eksistensinya sebagai salah satu media bersejarah yang tetap relevan di era digital saat ini. ***