Pengabdian Masyarakat Internasional: UMI Edukasi Proses Produksi Halal di Shah Alam

Reporter Burung Hantu
Kolaborasi lintas negara untuk memperkuat industri halal. Dosen UMI Makassar menyerahkan cendera mata kepada pengurus Surau Al-Husna, Shah Alam, sebagai simbol persahabatan dan komitmen bersama dalam edukasi proses produksi halal. (Ist.)

Mediapesan | Shah Alam, Selangor – Sejak Juli 2025, Surau Al-Husna di Seksyen 20, Shah Alam, telah menjadi pusat kegiatan pengabdian masyarakat (PkM) internasional yang berfokus pada edukasi dan sosialisasi Proses Produksi Halal (PPH).

Program ini menyasar pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM) di sekitar area masjid Surau Al-Husna, dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan penerapan standar halal dalam bisnis mereka.

Inisiatif ini terlaksana berkat dukungan dana dari Dana Pengembangan Fakultas (DPF) Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI).

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Inisiator dan Pelaksanaan Program

Program PkM ini diinisiasi oleh Muhammad Nusran, seorang dosen senior dari Teknik Industri UMI yang memiliki kepakaran dalam manajemen industri halal, serta Prof. Lamatinulu, seorang ahli di bidang teknik industri.

Dan Dr Taufik Nur, dengan kepakaran dalam sistem dinamis, ketiganya berperan sebagai pengabdi internasional yang secara langsung berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka kepada para peserta.

“Kami melihat adanya kebutuhan yang besar di kalangan UMKM untuk memahami lebih dalam mengenai standar halal dan bagaimana menerapkannya dalam proses produksi mereka. Dengan dukungan dari DPF FTI UMI, kami dapat merealisasikan program ini dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” jelas Muhammad Nusran.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja
IMG 20251111 WA0010
(Ist.)

Rangkaian Kegiatan yang Komprehensif

Kegiatan PkM ini meliputi serangkaian workshop, pelatihan, dan pendampingan yang dirancang secara komprehensif untuk membantu UMKM memahami dan menerapkan standar halal dalam proses produksi mereka. Materi yang disampaikan mencakup:

Baca Juga:  Retakan Mengancam Naghse Rostam: Penurunan Tanah Akibat Eksploitasi Air Berlebihan

  • Regulasi halal di Malaysia: Para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai regulasi halal yang berlaku di Malaysia, termasuk persyaratan dan prosedur sertifikasi halal.
  • Praktik kebersihan dan sanitasi yang sesuai: Pelatihan ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan sanitasi dalam seluruh proses produksi untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar halal.
  • Pemilihan bahan baku halal: UMKM diajarkan cara memilih bahan baku yang halal dan bersertifikat, serta memahami pentingnya traceability dalam rantai pasok halal.
  • Sistem jaminan halal: Para peserta diperkenalkan dengan konsep sistem jaminan halal (SJH) dan bagaimana menerapkannya dalam bisnis mereka untuk memastikan keberlanjutan produk halal.

“Kami tidak hanya memberikan materi teoritis, tetapi juga contoh-contoh praktik terbaik dan studi kasus yang relevan dengan kondisi UMKM. Kami juga memberikan pendampingan secara individual kepada setiap peserta untuk membantu mereka mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan dalam bisnis mereka,” tutur Prof. Lamatinulu.

Dampak Positif bagi UMKM dan Masyarakat

Kegiatan PkM ini telah berlangsung hingga 24 November 2025 dan mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat.

- Iklan Google -
IMG 20251111 WA0008
(Ist.)

Para peserta mengaku mendapatkan banyak manfaat dari program ini dan bertekad untuk menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam bisnis mereka.

Salah seorang peserta, mengatakan, “Sebelum mengikuti program ini, saya kurang memahami mengenai standar halal dan bagaimana menerapkannya dalam bisnis saya. Setelah mengikuti workshop dan pelatihan, saya menjadi lebih paham dan menghasilkan produk yang halal dan berkualitas.”

Ketua Surau Al-Husna, Ustadz Dr. Takiyuddin bin Ibrahim, menyampaikan apresiasi atas inisiatif UMI ini.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Bapak Muhammad Nusran, Prof. Lamatinulu dan Dr Taufik Nur yang telah berbagi ilmu dan pengalaman mereka. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat kami,” ujarnya.

Kontribusi UMI dalam Pengembangan Industri Halal

Kegiatan PkM internasional ini merupakan salah satu wujud komitmen UMI dalam berkontribusi pada pengembangan masyarakat, khususnya dalam bidang industri halal.

Baca Juga:  Patroli Malam Koramil Enrekang: Menguatkan Rasa Aman Lewat Dialog dengan Warga

Dukungan dana dari DPF FTI UMI memungkinkan program ini berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang signifikan bagi UMKM di Shah Alam.

UMI berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan industri halal melalui berbagai kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Kami berharap, kegiatan PkM ini dapat menjadi model bagi kegiatan serupa di masa mendatang.

Harapan untuk Masa Depan

Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing UMKM di pasar global.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat, industri halal di Indonesia dan Malaysia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Internasional di Surau Al-Husna, Shah Alam, merupakan contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam pengembangan masyarakat dan perekonomian lokal.

Dengan dukungan dana dari DPF FTI UMI, program ini telah memberikan manfaat yang signifikan bagi UMKM dan masyarakat sekitar.

Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk mendukung pertumbuhan industri halal yang berkelanjutan.

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *