Peternak Unggas di Sumut Dorong Pemerintah Perkuat Akses Jagung untuk Stabilkan Harga Telur

Reporter Burung Hantu
Diskusi santai para pemangku kepentingan peternakan unggas di sela FGD penguatan akses jagung di Pantai Labu, Deli Serdang, Sumatra Utara.

Mediapesan | Pantai Labu, Deli Serdang – Ketua Asosiasi Peternak Unggas Sejahtera (ASPEGASS) Kabupaten Deli Serdang, Seng Guan, menyambut positif pelaksanaan diskusi kelompok terarah atau focus group discussion (FGD) yang membahas penguatan akses jagung guna menjaga stabilitas harga jagung dan telur di Sumatera Utara.

FGD bertajuk “Penguatan Akses Jagung untuk Stabilisasi Harga Jagung dan Telur serta Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara” itu digelar pada beberapa waktu lalu di Gedung Yayasan Nava Dhamasekha, Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Forum tersebut mempertemukan pemerintah, BUMN pangan, dan perwakilan peternak unggas.

Menurut Seng Guan, diskusi semacam ini penting sebagai ruang dialog antara peternak dan pemerintah, terutama di tengah tekanan harga jagung yang tinggi dan pasokan yang terbatas. Ia berharap pemerintah terus menyalurkan jagung melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar peternak petelur tetap mampu bertahan.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

“FGD ini cukup baik karena menjadi sarana bertukar informasi sekaligus menyampaikan kendala yang dihadapi peternak agar bisa dicarikan solusi dan diakomodasi oleh pemerintah,” kata Seng Guan kepada wartawan.

Ia menilai kebijakan penyaluran jagung SPHP memiliki tujuan yang tepat, yakni membantu peternak menghadapi lonjakan harga pakan. Dengan adanya jagung bersubsidi pemerintah, peternak dapat menjaga kelangsungan produksi telur di tengah biaya produksi yang meningkat.

Seng Guan juga mendorong pemerintah untuk tidak hanya fokus pada distribusi, tetapi juga peningkatan produksi jagung dalam negeri. Menurutnya, ketersediaan lahan yang luas seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk mewujudkan swasembada jagung nasional.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

“Kalau produksi jagung bisa ditingkatkan, peternak tidak akan kekurangan stok pakan. Ini momentum bagi pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan,” ujarnya.

Sumatera Utara, lanjut Seng Guan, merupakan salah satu sentra utama peternakan ayam petelur di Indonesia. Pasokan telur dari provinsi ini menjangkau wilayah Aceh hingga Pulau Jawa. Basis peternak petelur terbesar berada di Pantai Labu (Deli Serdang), Brahrang (Binjai), dan Kabupaten Asahan.

Baca Juga:  Polsek Makassar Perkuat Ketahanan Pangan dengan Budidaya Sayuran Hidroponik

FGD tersebut merupakan kelanjutan dari upaya ASPEGASS dalam mendorong stabilitas harga telur dan pengendalian inflasi daerah. Sejumlah pemangku kepentingan hadir sebagai narasumber, antara lain perwakilan Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara, organisasi peternak unggas, serta dinas terkait di tingkat provinsi dan kabupaten.

- Iklan Google -

Keterlibatan lintas sektor itu, menurut panitia, mencerminkan komitmen bersama untuk membangun sinergi kebijakan dan operasional dalam memperkuat ketahanan pangan daerah, khususnya dari sektor pakan ternak dan perunggasan.

Secara umum, FGD bertujuan menghimpun pandangan lapangan dan menyusun rekomendasi kebijakan terkait ketersediaan, keterjangkauan, dan distribusi jagung pakan—faktor yang selama ini dinilai berperan besar dalam fluktuasi biaya produksi peternak unggas.

Rekomendasi yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah Sumatera Utara dalam pengendalian inflasi pangan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pertanian jagung, peternakan mandiri, serta usaha kecil dan menengah di bidang pakan ternak.

(rz)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *