Makassar | Mediapesan – Di ruang rapat Balaikota Makassar, Selasa siang kemarin (5/8), Wali Kota Makassar menerima kunjungan jajaran pengurus Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Mereka datang dari berbagai penjuru kota: dari pinggiran Panakkukang hingga lorong-lorong di Tallo.
Bukan sekadar silaturahmi, pertemuan ini menjadi ruang pengakuan atas peran senyap PKBM sebagai benteng terakhir pendidikan bagi anak-anak yang tak terjangkau sekolah formal.
- Iklan Google -
Sekitar 30 PKBM swasta aktif kini beroperasi di Makassar.
Lembaga nonformal ini tak hanya membuka kelas paket A, B, dan C, melainkan juga menyisipkan pelatihan keterampilan kerja.
Dalam diskusi hangat bersama Wali Kota dan jajaran Dinas Pendidikan, para pengurus mengungkap capaian hingga tantangan yang mereka hadapi di lapangan.
Jasa Pembuatan Website Berita
Anak-anak di rumah tahanan pun kami dampingi agar mereka tetap bisa belajar dan punya harapan, kata salah satu pengurus PKBM.
Wali Kota Makassar menyebut kehadiran PKBM sebagai penopang penting dalam mewujudkan kota yang inklusif dan ramah pendidikan.
Pendidikan adalah hak semua anak, tanpa kecuali. Saya bangga atas dedikasi para pengurus PKBM, ujarnya.
- Iklan Google -
Dalam waktu dekat, Forum PKBM Makassar akan menggelar wisuda bagi sekitar 1.500 anak didik dari berbagai jenjang pendidikan paket.
Wali Kota menyebut momen itu sebagai “kemenangan kolektif”.
Anak-anak kita bisa kembali bermimpi dan menata masa depan lewat jalur pendidikan alternatif, ucapnya.
Di tengah pusaran urbanisasi dan tantangan sosial ekonomi kota besar, PKBM hadir sebagai simpul harapan.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan komunitas pendidikan nonformal, Makassar menunjukkan bahwa ruang belajar semestinya terbuka bagi siapa pun—di mana pun.
