PMKRI Makassar Rayakan 70 Tahun dengan Aksi Sosial dan Ekologis

Reporter Burung Hantu
Kader PMKRI Cabang Makassar bersama pastor, alumni, dan umat menanam pohon di Stasi St. Martinus Bajimangai, Paroki Maria Rosa Mystica Sudiang pada 14 September 2025 sebagai penutup rangkaian Dies Natalis ke-70.

Makassar | Mediapesan – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Makassar Sanctus Albertus Magnus menandai usia ke-70 dengan serangkaian kegiatan yang merangkum sisi kemanusiaan, kebersamaan, hingga kepedulian ekologis.

Tidak hanya berhenti pada seremoni, perayaan tahun ini menampilkan wajah PMKRI yang lebih dekat dengan rakyat kecil dan isu lingkungan.

Rangkaian pra-dies dibuka pada Minggu, 7 September 2025, lewat jalan santai bersama kader, alumni, dan simpatisan.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Bagi panitia, jalan santai itu lebih dari sekadar olahraga.

Ia adalah simbol perjalanan panjang PMKRI Makassar selama tujuh dekade. Dengan berjalan bersama, kita menegaskan ikatan fraternitas lintas generasi, ujar salah satu panitia.

Masih di hari yang sama, kader PMKRI mengunjungi Panti Asuhan Pangamaseang.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Bantuan kebutuhan dasar diserahkan, disertai kebersamaan dengan anak-anak panti.

Ketua Panitia Yohanes Ray Richard menekankan, “Merayakan ulang tahun bukan hanya pesta, tapi berbagi kasih dan sukacita dengan mereka yang membutuhkan.”

Puncak perayaan berlangsung pada Kamis, 11 September 2025, di Marga PMKRI Cabang Makassar.

- Iklan Google -

IMG 20250915 WA0409 scaled

Acara dimulai dengan ibadah, pemotongan tumpeng, hingga refleksi kebangsaan.

Pastor Moderator, Alber Arina, mengingatkan agar usia 70 tahun dijadikan momentum kembali ke akar perjuangan.

PMKRI harus hadir sebagai rumah pembentukan kader yang kritis dan peduli persoalan bangsa. Tujuh puluh tahun bukan sekadar perayaan sejarah, melainkan undangan untuk kembali membela kebenaran dan keadilan, katanya.

Alumni PMKRI, Alnselmus Aldrin Masiku, SH., MH., menambahkan refleksi tajam mengenai kondisi bangsa.

Ia menyoroti korupsi, krisis demokrasi, hingga masalah lingkungan.

PMKRI punya tanggung jawab moral untuk bersuara dan bertindak. Jangan biarkan kader terjebak dalam apatisme, ujarnya.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Makassar, Alexander Edison, mengajak menjadikan momentum dies sebagai ruang refleksi kolektif.

Baca Juga:  Media Israel Sebut Operasi Gaza 'Kegagalan Besar'

PMKRI bukan sekadar organisasi mahasiswa, melainkan ruang kaderisasi yang membentuk pribadi beriman, kritis, dan solider. Mari kita perkuat kolaborasi, terutama dengan Cipayung Plus di Makassar, katanya.

Rangkaian dies ditutup dengan aksi penanaman pohon pada Minggu, 14 September 2025, di Stasi St. Martinus Bajimangai, Paroki Maria Rosa Mystica Sudiang.

Pastor Derikson Alverius Turnip, CICM, menekankan pentingnya pertobatan ekologis.

Menjaga alam bukan sekadar menanam pohon, tapi juga kesadaran membuang sampah pada tempatnya, ujarnya.

Alexander Edison menegaskan aksi ini sebagai bukti komitmen ekologis kader PMKRI.

Sementara perwakilan umat Stasi, Yustinus, S.IP., mengaitkannya dengan ensiklik Laudato Si’.

Gerakan ini harus menjadi tanggung jawab bersama umat manusia, bukan hanya agenda gereja, katanya.

Lewat jalan santai, kunjungan panti asuhan, refleksi kebangsaan, hingga penanaman pohon, PMKRI Makassar menegaskan semboyannya: Pro Ecclesia et Patria – untuk Gereja dan Tanah Air.

Perayaan 70 tahun kali ini menjadi panggilan untuk bergerak bersama, berpihak pada kemanusiaan, dan menjaga bumi sebagai rumah bersama.

(sp/pl)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *