Mediapesan | Gaza – Di tengah puing-puing perang dan keterbatasan sumber daya, kehidupan di Jalur Gaza perlahan bergerak kembali, (26/10/2025).
Pemerintah Kota Gaza mulai memperbaiki saluran pembuangan di sepanjang Jalan Salah al-Din, jalur utama yang membelah wilayah utara dan selatan Gaza.
Perbaikan ini tampak sederhana, langkah itu menjadi tanda bahwa kehidupan mulai pulih.
Para pekerja mengenakan rompi, menggali tanah dengan alat seadanya.

Tebaran debu bercampur dengan suara palu dan logam—suara yang kini menjadi simbol kebangkitan di kota yang porak-poranda.
Setiap saluran yang dibersihkan berarti satu langkah menuju kehidupan yang lebih normal, kata salahsatu warga yang rumahnya rusak parah akibat serangan udara tahun lalu.
Perbaikan saluran pembuangan di Jalan Salah al-Din juga penting untuk mencegah banjir, terutama menjelang musim hujan.
Selama ini, sistem drainase yang rusak membuat banyak kawasan di Gaza tergenang air kotor, menimbulkan risiko penyakit bagi ribuan penduduk.
Namun, di balik kerja keras para pekerja, tantangan masih besar.
- Iklan Google -
Krisis listrik dan keterbatasan material konstruksi membuat proses perbaikan berjalan lambat.
Meski begitu, semangat untuk bangkit tampak kuat di wajah mereka yang tetap bekerja dari pagi hingga sore.
Ini bukan hanya tentang memperbaiki jalan. Ini tentang mengembalikan kehidupan, ujar salah seorang pekerja di Gaza.
Dalam keheningan sore di Jalur Gaza, perbaikan saluran air itu menjadi metafora sederhana: dari bawah tanah yang rusak, kehidupan kembali mengalir.



