MEDIAPESAN (2 Juni) – Ukraina telah melancarkan serangan drone besar-besaran yang menargetkan sejumlah pangkalan udara militer Rusia, dalam salah satu operasi paling signifikan sejak awal invasi Rusia pada 2022.
Serangan ini dilaporkan telah merusak lebih dari 40 pesawat militer, termasuk pesawat pengintai strategis A-50 serta pembom jarak jauh Tu-95 dan Tu-22M3.
Menurut laporan dari sejumlah sumber intelijen Barat dan media Ukraina, serangan tersebut terjadi pada malam hingga dini hari waktu setempat, menyasar fasilitas udara utama di dalam wilayah Rusia.
Video yang beredar secara daring, termasuk tayangan yang diunggah oleh TRT World, memperlihatkan ledakan besar dan kobaran api melanda pesawat-pesawat yang diparkir di landasan.

Sumber Ukraina yang tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya sistematis untuk “melemahkan kemampuan serangan strategis Rusia dari dalam wilayahnya sendiri.”
Belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia mengenai jumlah kerugian, namun beberapa saluran media pro-Kremlin telah mengonfirmasi adanya “kerusakan signifikan” di salah satu pangkalan udara di wilayah barat Rusia.
Pesawat A-50, yang merupakan komponen penting dalam sistem peringatan dini Rusia, diyakini menjadi salah satu target utama karena kemampuannya mendeteksi peluncuran rudal dan mengoordinasikan pertahanan udara.
Kerusakan pada pesawat jenis ini dinilai dapat mempengaruhi kesiapan operasional Rusia secara menyeluruh.
Sementara itu, para analis memperingatkan bahwa eskalasi semacam ini, terutama jika dilakukan jauh ke dalam wilayah Rusia, berpotensi memperluas cakupan konflik dan memicu respons militer yang lebih agresif dari Moskow.
Serangan ini tidak hanya berdampak pada kapasitas militer Rusia, tetapi juga menimbulkan tekanan psikologis dan simbolis — menunjukkan bahwa Ukraina mampu menembus jantung sistem pertahanan udara Rusia, demikian analis dari Institute for the Study of War (ISW).