Serangan Udara Israel di Tengah “Gencatan Senjata”: Deir al-Balah Kembali Jadi Sasaran

Reporter Burung Hantu
Deir al-Balah kawasan di Jalur Gaza bagian tengah kembali menjadi sasaran serangan udara Israel, (23/11/2025). (geopolitics_prime/ho/mediapesan)

Mediapesan | Gaza – Serangan udara Israel kembali menghantam Gaza, Minggu (23/11/2025), mematahkan ilusi “gencatan senjata” yang diklaim pemerintah Zionis beberapa hari terakhir.

Kali ini, ledakan mengguncang Deir al-Balah, kawasan di Jalur Gaza bagian tengah yang selama berbulan-bulan menjadi lokasi pengungsian warga sipil.

Menurut laporan sejumlah jurnalis lokal, setidaknya lima orang tewas dalam serangan tersebut.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Salah satu target yang dihantam diduga adalah sebuah kendaraan sipil yang tengah melintas.

Rekaman video yang beredar memperlihatkan kepulan asap pekat dan warga sekitar berusaha mengevakuasi korban dengan peralatan seadanya.

Serangan terbaru ini kembali memicu pertanyaan tentang komitmen Israel terhadap mekanisme jeda kemanusiaan yang sebelumnya diumumkan secara sepihak.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Otoritas militer Israel berdalih operasi udara dilakukan untuk “menetralkan ancaman”, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jenis target yang disasar.

Di Gaza, laporan serangan semacam ini bukan hal baru, bahkan sering terjadi justru pada saat-saat yang disebut sebagai “masa jeda.”

Deir al-Balah—yang menampung puluhan ribu pengungsi dari wilayah utara dan selatan—kini kembali mencatatkan korban baru di tengah minimnya jaminan keamanan.

- Iklan Google -

Kelompok kemanusiaan menilai serangan terhadap area yang didominasi populasi sipil hanya memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah berada di titik kritis.

Mereka kembali mendesak komunitas internasional untuk menekan Israel agar benar-benar menghentikan serangan, bukan sekadar mengumumkan gencatan senjata yang tidak ditepati.

Sementara itu, jumlah total korban tewas di Gaza terus bertambah, dengan infrastruktur, layanan medis, dan tempat perlindungan yang semakin kolaps.

Serangan di Deir al-Balah menjadi pengingat terbaru bahwa jeda pertempuran di atas kertas tidak selalu berarti jeda di lapangan.

Baca Juga:  Perselisihan Antara Petugas dan Pemilik Kendaraan di Jalan Pettarani Makassar Memanas

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *