mediapesan.com – Dalam semangat memperkokoh persatuan di tengah keberagaman, Keuskupan Agung Makassar melalui Komisi Kerawam-HAK (Hubungan Antaragama dan Kepercayaan) menggelar acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama.
Dalam acara tersebut juga dirangkaikan dengan dialog bertajuk “Mendaratkan Deklarasi Bersama Istiqlal 2024: Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan.”
Acara yang berlangsung di Aula KAMS, Jl. M.H. Thamrin No. 5-7 Makassar ini dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda lintas agama, majelis-majelis agama, serta perwakilan dari Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel, dan FKUB Kota Makassar.
Kehadiran para pemimpin muda dari berbagai latar belakang agama menjadi bukti nyata bahwa harmoni sosial dapat terjalin melalui dialog dan kebersamaan.
Memperkuat Toleransi Melalui Dialog
Dalam diskusi yang berlangsung, para tokoh lintas agama menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam membangun harmoni sosial.
Pastor Albert Arina, Pr, Ketua Komisi Kerawam-HAK KAMS, menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah nyata dalam mempererat persaudaraan lintas iman.
Deklarasi Istiqlal adalah momentum berharga untuk semakin memperkuat persatuan. Agama memiliki nilai dan kekuatan besar dalam meredam konflik serta membangun perdamaian. Mari kita bergandengan tangan untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di negeri ini, ujarnya.
Senada dengan itu, H. Rusdi Idrus, Ketua PW Ansor Sulsel, menekankan bahwa kebhinekaan harus diperkuat melalui tindakan nyata.
Toleransi bukan hanya sekadar slogan, tetapi harus menjadi gaya hidup kita sehari-hari. Generasi muda harus aktif menciptakan ruang-ruang dialog dan strategi baru dalam memperkokoh kebersamaan, katanya.
Sementara itu, Heriwawan, Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel, menyoroti pentingnya edukasi digital dalam menjaga toleransi di era modern.
Di zaman digital ini, kita harus cerdas dalam menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan perdamaian. Jangan sampai teknologi justru menjadi alat untuk menyebarkan kebencian. Ini tantangan bagi kita semua, tegasnya.
Dari perspektif Hindu, Candra Guna Laksana, Ketua DPP Peradah Indonesia Sulsel, mengingatkan bahwa isu lingkungan dan kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama.
Dalam ajaran Hindu, keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan sangat penting. Keberagaman harus dirawat, tidak hanya dalam kehidupan sosial, tetapi juga dalam menjaga lingkungan yang menjadi rumah kita bersama, ungkapnya.
Perwakilan dari Pemuda Katolik juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas agama harus terus diperkuat.
Kita semua memiliki misi yang sama, yaitu membangun solidaritas dan menjawab tantangan zaman. Generasi muda harus lebih berani mengambil peran dalam menjaga harmoni dan persatuan, katanya.
DPD GAMKI Sulsel – Ketua Albert Palangda mengatakan, esensi hidup manusia sesungguhnya adalah mencintai sesama, melestarikan alam dan percaya kepada sang pencipta.
Mari terus rawat dan terima perbedaan sebagai kekayaan yang hakiki agar tercipta kehidupan harmonis, rawat alam agar lestari dan mari menjalankan agama masing-masing sesuai ajaran berlaku. Selamat menjalankan ibadah puasa saudaraku umat Islam semoga dilancarkan ibadahny, ucapnya.
Masa Depan Indonesia yang Lebih Inklusif
Acara ini menegaskan bahwa keberagaman bukanlah sekat yang memisahkan, melainkan kekuatan yang menyatukan.
Para peserta dialog sepakat bahwa toleransi dan persaudaraan harus dijaga dengan tindakan nyata, bukan hanya melalui wacana.
Hadir dalam acara ini perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan lintas agama, antara lain:
1. Pemuda Katolik KOMDA Sulsel – Ketua Bidang Politik, Hukum & HAM, Ferdy Helmon
2. PW GP Ansor Sulsel – Ketua H. Rusdi Idrus
3. PW Pemuda Muhammadiyah Sulsel – Ketua Heriwawan
4. DPD GAMKI Sulsel – Ketua Albert Palangda
5. DPP Peradah Indonesia Sulsel – Ketua Candra Guna Laksana
6. DPD Gemabudhi Sulsel – Ketua Enrique Justine Sun
7 .PAKIN (Pemuda Agama Konghucu Indonesia) Sulsel – Ketua William Tandy
8. DPD KNPI Sulsel – Ketua Nurkhanita Maruddani Kahfi
9. Pendeta Aldri
10. Ketua Permabudhi Sulsel – Yongris
11. Ketua Komisi Kerasulan Awam (KERAWAM) dan Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) Keuskupan Agung Makassar (KAMS) – Pastor Albert Arina, Pr.
Dengan semangat kebersamaan, Sulawesi Selatan diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif.
Lebih dari sekadar pertemuan, silaturahmi ini menjadi bukti bahwa dalam harmoni, kita menemukan makna sejati dari kebersamaan.