Mediapesan | Jakarta – PT Yorindo Komunikasi Teknologi (Yorindo Communication) bersama Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) dan didukung Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO) sukses menggelar acara bertajuk “AI Driven Hospital: Bagaimana Menyiapkan Ekosistem Smart Hospital Menuju Hospital 5.0” di Hotel Aston Kartika Grogol, Jakarta Barat, 18 November 2025 yang lalu.
Acara ini menarik lebih dari 100 peserta, terdiri dari direksi rumah sakit, praktisi IT, hingga pelaku industri teknologi.
Forum tersebut tak hanya jadi ajang pamer inovasi, tapi juga ruang diskusi strategis untuk menjawab tantangan besar transformasi digital sektor kesehatan.
APTIKNAS Tekankan Urgensi Fondasi Regulasi AI Rumah Sakit
Ketua Umum APTIKNAS sekaligus Ketua Umum APKOMINDO, Ir. Soegiharto Santoso, SH menegaskan bahwa gelombang AI “tidak menunggu kesiapan rumah sakit”.
“Pertanyaannya bukan lagi perlu atau tidak. Rumah sakit harus memastikan fondasi regulasinya aman, patuh, dan siap memanfaatkan peluang AI,” ujar Soegiharto.
Ia memaparkan tiga pilar regulasi wajib sebelum rumah sakit mengimplementasikan AI:
• UU Kesehatan 17/2023 (wajib digitalisasi & RME),
• UU PDP 2022 (data kesehatan sebagai data sensitif),
• Standar Kemenkes seperti SATUSEHAT.
- Iklan Google -
Sebagai Sekjen PERATIN, ia menegaskan pentingnya memastikan inovasi berjalan di bawah payung hukum yang jelas dan aman.
APTIKNAS dan APKOMINDO mengambil peran sebagai penghubung antara regulator, industri digital, hingga penyedia infrastruktur komputasi.
Fokus pengawalan mereka mencakup governance dan keamanan data, integrasi SIMRS, hingga kesiapan SDM AI-Ready.
Strategi Konkret Menuju Hospital 5.0
APTIKNAS menyoroti tiga langkah operasional yang bisa langsung diadopsi rumah sakit:
1. AI Readiness Assessment (audit kesiapan).
2. Standarisasi vendor & teknologi, termasuk perangkat keras dari anggota APKOMINDO.
3. Kolaborasi ecosystem building dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Hospital 5.0 bukan jargon, tapi harus operasional dan aman,” kata Soegiharto.
Dihadiri Pemda, Pakar AI, hingga Spesialis Cybersecurity
Sebagai Keynote Speaker, Dr. Allin Hendalin Mahdaniar, M.KM, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, memaparkan roadmap digitalisasi kesehatan daerah menuju smart hospital & smart city.
Sesi seminar diisi tokoh-tokoh industri, antara lain:
• Fanky Christian (Sekjen APTIKNAS): implementasi AI, IoMT, dan cyber-resilience.
• Robby Anzil Firdaus (ITSEC Asia): tata kelola cybersecurity di era EMR & AI.
• Andy Febrico Bintoro (Maxy Academy): membangun tim AI in-house.
• Sandy Kusuma (APTIKNAS & APKOMINDO): transformasi SDM dan rekrutmen tenaga digital.
Dua diskusi panel digelar, membahas keamanan fondasi digital serta strategi membangun budaya SDM yang siap AI.
Hospital Technology Day 2025 juga menghadirkan 18 vendor teknologi yang memamerkan solusi AI, Big Data, RFID, IoT, hingga keamanan siber.
HP Latex Muncul sebagai Solusi Visual untuk Rumah Sakit
Perwakilan HP Indonesia, Sanchia Agnes, memaparkan teknologi HP Latex yang aman untuk digunakan di area sensitif seperti ICU dan NICU karena tinta berbasis air tanpa aroma.
Solusi ini mendukung navigasi pasien, mempercepat pembaruan informasi, dan memperkuat citra modern rumah sakit.
Komitmen Jangka Panjang Menuju Ekosistem Hospital 5.0
Menutup acara, Soegiharto menegaskan bahwa fondasi regulasi dan infrastruktur menjadi kunci keberhasilan transformasi AI.
Sementara itu, Yolanda Roring dari Yorindo Communication memastikan bahwa program ini tidak berhenti di Jakarta.
“Kami sudah menjadwalkan seri acara berikutnya di Denpasar, Yogyakarta, dan Surabaya,” ujarnya.
Acara ini digelar berkat dukungan APTIKNAS, Dinkes, APKOMINDO, PERATIN, serta sponsor seperti Maxy Academy, ITSEC, HP Latex, Jasnita, Eranyacloud, hingga PT Pandu Cipta Solusi.




