Meta Soroti Penurunan Pengalaman Pengguna di Eropa, Namun Intinya Adalah Pendapatan Iklan

Reporter Burung Hantu
meta collage illustration and european union. (mediapesancom)

MEDIAPESANMeta Platforms (META.O) mengatakan bahwa langkah-langkah perlindungan privasi baru di Eropa telah menyebabkan “penurunan pengalaman pengguna.”

Namun, menurut analis industri, pernyataan tersebut lebih mencerminkan kekhawatiran perusahaan terhadap berkurangnya pendapatan dari iklan digital.

Perusahaan induk Facebook dan Instagram itu menyatakan bahwa regulasi baru, termasuk larangan pelacakan pengguna tanpa persetujuan eksplisit, membatasi kemampuannya untuk menyajikan iklan yang dipersonalisasi — pilar utama model bisnis Meta.

- Iklan Google -

Ketika Meta berbicara tentang pengalaman pengguna yang menurun di Eropa, sebenarnya mereka sedang membicarakan soal menurunnya pendapatan iklan, ujar Dave Lee, kolumnis teknologi melalui akun media sosialnya pada Rabu (30/4/2025).

Langkah Uni Eropa dalam memperketat perlindungan data melalui undang-undang seperti General Data Protection Regulation (GDPR) dan Digital Markets Act telah memaksa perusahaan teknologi besar untuk menyesuaikan praktik mereka.

Meta baru-baru ini memberi opsi kepada pengguna di Eropa untuk menggunakan layanan tanpa iklan dengan biaya berlangganan — sebuah model yang menurut beberapa pengamat hanya sedikit diminati dan bisa menjadi alat negosiasi terhadap regulator.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Juru bicara Meta menyatakan bahwa perusahaan “berkomitmen untuk mematuhi hukum Eropa sembari tetap memberikan nilai terbaik bagi pengguna dan pengiklan.”

Namun, mereka mengakui bahwa perubahan kebijakan privasi “mempengaruhi efisiensi layanan berbasis iklan kami.”

Para pakar industri memperingatkan bahwa pembatasan terhadap pelacakan data dapat berdampak besar pada perusahaan berbasis iklan digital, namun sekaligus membuka jalan bagi model internet yang lebih menjaga privasi pengguna.

- Iklan Google -

Ini bukan hanya soal iklan, tapi soal siapa yang mengontrol data dan bagaimana ekosistem digital berkembang, kata Anu Bradford, profesor hukum di Columbia University dan penulis Digital Empires.

Meta diperkirakan akan menghadapi lebih banyak tantangan regulasi seiring Uni Eropa memperluas pengawasan terhadap dominasi platform digital.

Baca Juga:  Pelindo Multi Terminal Gelar Kompetisi Jurnalistik (2024) 
(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *