Tammu Taung ke-4: Ruang Hidup Seni dan Budaya Lokal di Tengah Kota Makassar

Reporter Burung Hantu
Para anggota dan panitia Badan Seni dan Budaya Kawaru Legend Kiwal Garuda Hitam menghadiri pembukaan kegiatan Tammu Taung ke-4 di Panakkukang Square Makassar, Sabtu (11/10/2025). Acara ini menjadi ajang pelestarian seni dan budaya lokal Sulawesi Selatan.

Mediapesan | Makassar – Riuh tepuk tangan dan lantunan lagu daerah memenuhi Panakkukang Square pada akhir pekan, 11–12 Oktober 2025 lalu.

Di pusat keramaian itu, Badan Seni dan Budaya Kawaru Legend Kiwal Garuda Hitam menggelar Tammu Taung ke-4, ajang tahunan yang memadukan lomba, pameran, dan pertunjukan budaya khas Sulawesi Selatan.

Acara dua hari tersebut menjadi ruang bagi masyarakat, pelajar, dan seniman untuk merayakan seni tradisi.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Dari lomba menyanyi lagu daerah hingga menggambar tingkat SMP–SMA, Tammu Taung ke-4 menghadirkan semangat baru bagi generasi muda dalam mengekspresikan kecintaan terhadap budaya lokal.

Ajang Talenta Seni dan Budaya

Puluhan peserta dari berbagai wilayah di Makassar ikut ambil bagian.

Dalam lomba menyanyi lagu daerah, Andi Aqsa asal Makassar tampil gemilang dengan lagu wajib Salimu Naraka dan Loko’ Atingku sebagai lagu pilihan, berhasil meraih juara pertama.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Sementara Haidir, seorang akademisi, terpilih sebagai penyanyi favorit daerah.

Pada kategori menggambar, A. Athaya Pradipta Sanrima dari SMPN 12 Makassar menempati posisi pertama, membawa pulang hadiah menarik beserta piagam penghargaan.

Menurut panitia, kategori tersebut dipilih untuk menumbuhkan kreativitas sekaligus memperkenalkan simbol-simbol budaya Sulawesi Selatan kepada generasi muda.

- Iklan Google -

Pameran Pusaka dan Atraksi Tradisional

Tak hanya lomba, Tammu Taung ke-4 juga menampilkan Pameran Koleksi Pusaka yang menarik perhatian pengunjung.

Beragam benda bersejarah dan pertunjukan khas seperti tari tradisional, musik daerah, pencak silat tradisional, hingga atraksi debus turut memeriahkan suasana.

Baca Juga:  Ketua APKOMINDO Dibebaskan MA, Bongkar Dugaan Rekayasa Hukum: Keadilan di Indonesia Dipertanyakan

Cerita dan gerak para pemuda Makassar dalam atraksi budaya menjadi daya tarik tersendiri, ujar salah satu penonton yang hadir sejak pagi.

Lima penyanyi legendaris Makassar juga turut tampil, menghadirkan nostalgia dan apresiasi dari pengunjung.

Dukungan dan Apresiasi

Ketua Panitia Pelaksana Amal Zaihal Daeng Parebba menyampaikan rasa syukurnya atas antusiasme publik.

Kami tidak menyangka kegiatan ini akan semeriah ini. Kehadiran berbagai kalangan dan dukungan seniman legendaris menjadi bukti bahwa seni dan budaya daerah masih sangat dicintai masyarakat, ujarnya.

Acara ini terselenggara berkat dukungan PT Antam sebagai sponsor utama, serta kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Café Oma, media online Garuda Hitam, dan Rastra News.

Pelestarian yang Berkelanjutan

Melalui kegiatan ini, Badan Seni dan Budaya Kawaru Legend Kiwal Garuda Hitam berharap Tammu Taung dapat menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan.

Tujuannya bukan sekadar hiburan, melainkan ruang pelestarian dan pengembangan seni serta budaya daerah di tengah arus modernisasi.

Di antara lampu panggung dan lantunan musik tradisional, Tammu Taung ke-4 menjadi pengingat: budaya lokal bukan warisan masa lalu, tetapi napas yang terus hidup bersama masyarakat yang mencintainya.

(pl)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *