Tradisi Nganter Bandeng: Simbol Kemakmuran Betawi di Rawa Belong

Reporter Burung Hantu
Ikan bandeng bagi masyarakat Betawi bukan sekadar pangan, tapi lambang keberuntungan dan kemakmuran yang diwariskan lintas generasi. (Indonesia Masa Lampau/HO)

Mediapesan | JakartaBagi masyarakat Betawi, ikan bandeng bukan sekadar lauk di meja makan.

Di balik sisik peraknya yang berkilau, bandeng dipercaya membawa simbol keberuntungan dan kemakmuran.

Keyakinan itu kemudian melahirkan sebuah tradisi yang dikenal dengan “Nganter Bandeng”, biasanya dilakukan menjelang perayaan Imlek.

Tradisi ini telah menjadi wujud harmoni antara budaya Betawi dan pengaruh Tionghoa yang kuat di Jakarta.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

Dalam ritual Nganter Bandeng, ikan segar—biasanya berukuran besar—diantar kepada kerabat, sahabat, atau tetangga sebagai bentuk penghormatan sekaligus doa agar rezeki terus mengalir.

Di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat tempo itu, tradisi tersebut bahkan berkembang menjadi sebuah festival rakyat tahunan.

Setiap mendekati Imlek, warga setempat menggelar Festival Bandeng Rawa Belong, di mana bandeng-bandeng raksasa dipamerkan, dijual, hingga dilelang dengan harga fantastis.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Acara ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus pelestarian nilai-nilai lokal yang berpadu dengan semangat kebersamaan lintas etnis.

Meski zaman terus berubah, aroma khas bandeng bakar dan riuh tetap menjadi penanda bahwa tradisi ini belum sirna.

Nganter Bandeng sebagai simbol kebaikan hati dan harapan akan kehidupan yang sejahtera.

- Iklan Google -
(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *