Jakarta (mediapesan) – Menyambut optimisme pemerintahan baru, PT Computrade Technology International (CTI Group), penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi terkemuka di Indonesia, menggelar pertemuan tahunan “Gathering Golden Circle Club 2024” di Park Hyatt, Jakarta.
Acara ini melibatkan para eksekutif dan pelaku bisnis dari Golden Circle Club (GCC) untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan dalam implementasi hilirisasi digital.
Dengan tema “Hilirisasi Digital: Peluang Bisnis & Strategi Pengembangan Teknologi Indonesia”, CTI Group mengundang beberapa tokoh nasional dan ahli, termasuk Dr. Aviliani SE, M.Si, ekonom senior INDEF; Zulfadly Syam, Sekretaris Umum APJII; dan Ir. Soegiharto Santoso, S.H., Ketua Umum APTIKNAS.
Mereka membahas peran strategis penyedia solusi IT dalam membangun transformasi digital yang inklusif di Indonesia.
Dukungan CTI Group untuk Hilirisasi Digital
Rachmat Gunawan, CEO CTI Group, menyatakan bahwa hilirisasi digital adalah langkah penting untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia.
Kami siap berkolaborasi dengan mitra strategis untuk mendukung hilirisasi digital demi transformasi digital yang berkelanjutan, ujarnya.
Rachmat menambahkan, hilirisasi digital mampu membuka peluang bisnis baru dan meningkatkan daya saing industri teknologi nasional.
Ia optimis, keberhasilan program ini akan menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Proyeksi Ekonomi dan Tantangan Indonesia
Dalam diskusi tersebut, Aviliani mengemukakan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mencapai 5% pada 2025.
Namun, ia juga menyoroti tantangan fiskal yang dihadapi, termasuk pembayaran utang negara yang signifikan serta rendahnya rasio pajak.
Menurut Aviliani, rendahnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, yang tercermin dari skor PISA di bawah rata-rata OECD, juga menjadi tantangan besar.
Peningkatan SDM sangat penting agar masyarakat dapat mengikuti perkembangan transformasi digital, ujarnya.
Infrastruktur dan Kesiapan Industri untuk Hilirisasi Digital
Zulfadly menekankan bahwa infrastruktur digital, khususnya akses internet yang merata, adalah fondasi hilirisasi digital.
Dengan penetrasi internet mencapai 79,5% di Indonesia, ia melihat peluang besar dalam digitalisasi sektor-sektor strategis seperti pertanian, manufaktur, dan pariwisata.
Soegiharto Santoso atau Hoky, menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mewujudkan hilirisasi digital.
Kerja sama antara pemerintah, pelaku industri, dan penyedia solusi IT dibutuhkan agar roadmap hilirisasi dapat mencakup wilayah yang belum terjangkau, terutama di daerah 3T, jelas Hoky.
Tentang CTI Group
Sebagai penyedia solusi infrastruktur IT terdepan di Asia Tenggara, CTI Group telah berdiri sejak 2003 dan bermitra dengan lebih dari 100 merek IT global.
Dengan 13 anak perusahaan dan lebih dari 250 engineer bersertifikat, CTI Group siap mendukung kebutuhan digital Indonesia dan memperluas ekspansi ke Asia Tenggara melalui Computrade Technology Malaysia (CTM) dan Computrade Technology Philippines (CTP). ***