Namlea (mediapesan.com) – Beberapa jenis bahan pokok kebutuhan rumah tangga mengalami kenaikan harga di Pasar Inpres Kota Namlea, Kabupaten Buru, Maluku.
“Sekarang ini beras lokal naik harga, yang berukuran 25 kilo senilai Rp.300 Ribu dan ukuran 50 kilo senilai Rp.600 Ribu. Sebelumnya ukuran 25 kilo harga Rp.250 Ribu dan 50 kilo senilai Rp.500 Ribu,” kata salah satu pedagang, Mastia (27) kepada wartawan, Rabu (1/10/2023).
Harga beras diprediksi mungkin terus akan naik apabila kemarau terus berkepanjangan sampai bulan Oktober nanti. Karena saat ini petani juga tidak bisa bercocok tanam di sebabkan terjadi kekeringan dibeberapa lokasi pertanian yang ada di dataran Waeapo.
Saat ini bukan saja beras lokal yang mengalami kenaikan harga namun beras yang didatangkan dari luar Pulau Buru juga terjadi kenaikan harga.
Kenaikan harga beras yang dari luar Pulau Buru disampaikan oleh Nabil (39) yang sehari-hari berjualan di Pasar Inpres Namlea.
Nabil mengatakan, beras merek dua udang ukuran 24 kilo, tiga bulan yang lalu masih di harga 345 Ribu, namun sekarang naik menjadi 370 ribu, berarti terjadi kenaikan 15 Ribu Rupiah.
“Untuk beras merek slip supir 25 kilo dulu harganya 300 Ribu sekarang naik menjadi 330 Ribu Rupiah.Terjadi kenaikan harga 30 Ribu Rupiah,” kata Nabil.
“Kacang tanah satu karung 50 kilo, awalnya dihargai dengan harga Rp.1.200,000 sekarang naik menjadi Rp.1.550.000. Sedangkan untuk gula pasir satu karung 50 kilo dulunya senilai 650 Ribu, sekarang naik menjadi 800 Ribu, mengalami kenaikan harga 150 Ribu,” jelas Nabil.
“Telur merek Jaya yang didatangakan dari luar Maluku satu ikat yang jumlahnya ada 6 rak senilai 315 Ribu, kalau untuk telur ayam ras asal Kabupaten Buru, Kecamatan Liliali Desa Waeperang satu ikat 330 Ribu. Lalu untuk bawang merah dan bawang putih saat ini masih di harga 40 Ribu per satu kilo,” ungkap Nabil.