Makassar (mediapesan) – Forum Sastra Indonesia Timur (FOSAIT) dan Ikatan Penulis Muslim Indonesia (IPMI) menggelar acara peringatan “Mengenang dan Membaca Karya-Karya Sastrawan Badaruddin Amir” di Pantai Biru.
Acara ini dihadiri banyak seniman dan penyair, berlangsung dengan suasana penuh khidmat dan penghormatan.
Dalam acara tersebut, tampil sebagai pembicara tiga sosok penting di dunia sastra: Yudhistira Sukatanya, seniman dan novelis; Asia Ramli Prapanca, penyair dan dramawan; serta Syahriar Tato, seorang seniman.
Diskusi tersebut dipandu oleh Ishakim, seorang seniman yang bertindak sebagai moderator.
Sejumlah penyair dan seniman terkemuka juga hadir, di antaranya Muhammad Amir Jaya, Anil Hukma, Andi Ruhban, Asmin Amin, Anwar Nasyaruddin, Syahril Dg Nassa, Idwat Anwar, Andi Marliah, Syarifuddin Liwang, dan Tofan Arief Wibowo.
Acara diawali dengan penyerahan buku berjudul Aku Menjelma Adam, karya almarhum Badaruddin Amir, yang diserahkan langsung oleh Ketua FOSAIT dan IPMI, Muhammad Amir Jaya.
Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa kegiatan ini adalah wujud penghormatan terhadap dedikasi Badaruddin Amir dalam dunia sastra.
Almarhum Badaruddin Amir adalah sastrawan yang sangat produktif di FOSAIT. Beliau selalu menulis puisi, esai, dan cerpen hampir setiap hari. Hari ini, kita mengenang dan mendoakan beliau, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, ujar Muhammad Amir Jaya.
Ia juga mengungkapkan bahwa FOSAIT berencana menerbitkan buku yang akan memuat berbagai tulisan dari para sastrawan tentang sosok Badaruddin Amir.
Insya Allah, kita akan menerbitkan buku tentang almarhum, yang ditulis oleh teman-teman sastrawan, lanjutnya.
Acara ini ditutup dengan pembacaan puisi yang diiringi keheningan, menciptakan momen perenungan mendalam bagi semua yang hadir. ***