mediapesan.com | Pada Shalat Jumat terakhir di bulan Ramadhan yang penuh berkah, sebuah pemandangan yang menyentuh hati terjadi di tengah reruntuhan Masjid Gaza, Jumat (5/4/2024).
Meskipun dipenuhi dengan puing-puing dan kehancuran, umat Muslim setempat berkumpul untuk menunaikan ibadah mereka, mengibarkan bendera harapan di antara reruntuhan.
Di bawah sinar matahari, jamaah memadati area yang tersisa dari masjid yang pernah megah itu.
Mereka membawa harapan, doa, dan semangat kebersamaan yang tidak tergoyahkan meskipun tantangan yang mereka hadapi.
Para jamaah terlihat teguh, berdiri bersama-sama di atas bebatuan yang tercecer, menyatukan suara mereka dalam doa yang penuh keikhlasan.
Mereka memilih untuk tidak terjebak dalam duka, melainkan memelihara api iman yang tetap berkobar di dalam hati mereka.
Meskipun masjid kami hancur, tetapi semangat kami tidak terkalahkan. Kami datang bersama-sama untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kekuatan iman kami lebih besar dari kehancuran yang kami alami, tutur seorang warga setempat yang dilansir dari jejaring qassammedia.
Shalat Jumat terakhir di bulan Ramadhan ini menjadi momentum yang memperkuat persatuan di tengah penderitaan.
Mereka yang hadir tidak hanya mencari kekuatan dari ibadah, tetapi juga dari kebersamaan yang mereka rasakan.
Pada akhir ibadah, para jamaah tidak melupakan saudara-saudara mereka yang telah gugur atau terluka dalam konflik yang terus berkecamuk.
Mereka berdoa agar perdamaian segera melingkupi tanah suci mereka, dan bahwa masjid yang hancur dapat segera dibangun kembali sebagai simbol kekuatan, keberanian, dan keteguhan hati umat Muslim di Gaza.
Momen Shalat Jumat terakhir di bulan Ramadhan di atas reruntuhan Masjid Gaza adalah pengingat bahwa bahkan di tengah kehancuran, harapan tetap hidup.
Iman dan persatuan tetap menjadi tiang yang menopang keteguhan umat dalam menghadapi cobaan apa pun yang mereka hadapi. ***
(red)