mediapesan.com | Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer dari Gerakan Fatah, baru-baru ini mengumumkan keberadaan “Unit Militer 65”, sebuah unit siber yang telah beroperasi secara rahasia selama pertempuran terakhir di Gaza.
Pengungkapan ini dilakukan dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui media sosial dan berbagai saluran informasi lainnya.
Unit Militer 65 diduga memainkan peran penting dalam mengumpulkan intelijen dan melakukan operasi siber untuk mendukung upaya militer Brigade Martir Al-Aqsa.
Selama konflik, unit ini disebut-sebut telah berhasil meretas sejumlah sistem penting dan mengumpulkan data yang sangat berguna untuk pergerakan pasukan di lapangan.
Salah satu juru bicara Brigade Martir Al-Aqsa menjelaskan bahwa Unit Militer 65 telah lama dipersiapkan untuk menghadapi ancaman modern yang semakin kompleks.
Kami memahami bahwa medan perang saat ini tidak hanya terbatas pada pertempuran fisik. Dunia digital juga menjadi arena yang krusial, dan Unit Militer 65 adalah respons kami terhadap tantangan tersebut, ujarnya.
Meskipun detail lebih lanjut tentang operasi spesifik yang dilakukan oleh Unit Militer 65 masih dirahasiakan, pengungkapan ini menunjukkan betapa pentingnya peran teknologi dan perang siber dalam konflik kontemporer.

Banyak pihak meyakini bahwa keberadaan unit ini bisa menjadi game-changer dalam strategi pertempuran di masa depan.
Dengan pengumuman ini, Brigade Martir Al-Aqsa menunjukkan bahwa mereka tidak hanya siap dalam konteks pertempuran tradisional, tetapi juga dalam peperangan digital yang semakin dominan di era modern.
Hal ini menandai babak baru dalam dinamika konflik yang terus berkembang di wilayah tersebut. ***