Inovasi Kreatif di Tengah Krisis: Kisah Newton dari Gaza

Reporter Burung Hantu
Kipas angin bekas dan menyulapnya menjadi sumber listrik dari buah tangan Hussam Al-Attar di lokasi pengungsian Gaza perbatasan Mesir. (7/2/2024).

mediapesan.com | Newton sedang duduk di bawah pohon apel ketika sebuah apel jatuh di kepalanya dan dia menemukan gravitasi.

Ilmuwan Inggris Isaac Newton, yang membuat kemajuan besar dalam bidang fisika, matematika, dan astronomi pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18, menonjol dalam imajinasi populer karena kisah apel.

 

Remaja Gaza Ciptakan Sistem Penerangan Tenda.

- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Di tengah kepungan dan krisis di Gaza, terbersitlah cahaya harapan melalui kisah inspiratif Hussam Al-Attar (15).

Remaja yang berusia 15 tahun ini dengan tekad dan kreativitasnya, ia bukan hanya menciptakan sumber listrik bagi keluarganya yang terpaksa tinggal di tenda pengungsian, tetapi juga mengukir namanya dalam sejarah sebagai sosok yang memberikan solusi di tengah kesulitan.

Hussam Al Attar Newton dari Gaza

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Hussam Al-Attar, seorang pengungsi akibat serangan Israel di Gaza, menemukan cara brilian untuk membawa cahaya ke dalam tenda sederhana tempat ia dan keluarganya tinggal.

Dan kita di sini hidup dalam kegelapan dan tragedi, dan roket-roket berjatuhan ke arah kita, oleh karena itu saya berpikir untuk menciptakan cahaya, dan melakukannya, kata Hussam Al-Attar.

Tanpa putus asa, dia mengumpulkan dua kipas angin dari pasar bekas dan menyulapnya menjadi sumber listrik.

- Iklan Google -

Melalui beberapa kabel dan sedikit keahlian improvisasi, tenda mereka kini diterangi oleh cahaya yang dihasilkan dari inovasi sederhana ini.

Ilustrasi Hussam Al-Attar menyambungkan dari kipas angin ke kabel yang melintasi rumah, dan menggunakan sakelar, bola lampu, dan sepotong kayu lapis tipis yang direntangkan ke dalam tenda untuk menciptakan sistem pencahayaan. (7/2/2024)
Ilustrasi Hussam Al-Attar menyambungkan dari kipas angin ke kabel yang melintasi rumah, dan menggunakan sakelar, bola lampu, dan sepotong kayu lapis tipis yang direntangkan ke dalam tenda untuk menciptakan sistem pencahayaan. (7/2/2024)

Pengakuan atas kecerdikannya tidak hanya terdengar di antara teman dan tetangga di tenda kamp, tetapi juga menyebar luas di komunitas pengungsi.

Baca Juga:  SENGKETA TAMBANG MALUKU: Praktisi Hukum Desak Polisi Tindak Aktivitas Tambang Ilegal di Jalur Wansait

Dengan kagum, mereka memberinya julukan yang menginspirasi: Newton dari Gaza.

Gelar tersebut mencerminkan kejeniusan Hussam dalam menemukan solusi teknis sederhana namun efektif dalam mengatasi tantangan yang dihadapinya.

Kisah Hussam Al-Attar adalah pengingat bahwa inovasi dan keberanian dapat mengubah situasi terburuk menjadi peluang.

Dalam kondisi terbatas, dia menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan ketekunan, seseorang bisa menjadi agen perubahan bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.

Sebagai Newton dari Gaza, Hussam Al-Attar telah mengilhami kita semua dengan kemampuannya untuk menemukan terang di tengah kegelapan.

Kisahnya adalah pengingat bahwa di mana pun ada keinginan untuk menciptakan perubahan, ada juga jalan untuk mewujudkannya. ***

(rts/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *