Rudal Hipersonik Oreshnik: Seberapa Jauh Jangkauannya dan Apa Dampaknya?

Reporter Burung Hantu
Rudal hipersonik Oreshnik. (ap/ho)

Rusia (mediapesan)Spekulasi di media sosial Rusia ramai membicarakan rudal hipersonik terbaru, Oreshnik, (22/11/2024).

Dikabarkan sebagai senjata balistik jarak menengah dengan kecepatan luar biasa, Oreshnik dianggap sebagai respons Rusia terhadap peningkatan ketegangan dengan NATO dan penggunaan senjata Barat di Ukraina.

Kebangkitan Sistem Era Soviet?

Rudal Oreshnik disebut-sebut menjadi penerus sistem Pioneer (RSD-10) yang dibongkar setelah Perjanjian INF 1987.

Perjanjian ini melarang rudal dengan jangkauan 500-5.500 km, menyebabkan ribuan senjata dihancurkan, termasuk Pioneer.

- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Namun, sejak AS menarik diri dari perjanjian tersebut pada 2019, Rusia mulai meningkatkan kembali program misilnya.

Spesifikasi Rudal

Tipe: Rudal balistik hipersonik non-nuklir

Kecepatan: Mach 10 (sekitar 12.250 km/jam)

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Jangkauan: Hingga 5.000 km

Hulu ledak: Dapat membawa 3-6 hulu ledak dengan kekuatan 150 kiloton.

Waktu Serangan ke Eropa:

- Iklan Google -

Polandia: 8 menit, Jerman: 11 menit, Belgia: 14 menit, Inggris: 19 menit.

Dengan kecepatan luar biasa dan manuver hipersonik, sistem pertahanan udara modern di Eropa diyakini tidak akan mampu mencegat Oreshnik.

Inilah yang membuat rudal ini dianggap sebagai senjata strategis andalan baru Rusia.

Pesan Politik Putin

Presiden Vladimir Putin menegaskan bahwa AS melakukan kesalahan besar dengan keluar dari Perjanjian INF.

Jika sistem seperti itu ditempatkan di Eropa, kami akan merespons dengan cara yang sama, ujarnya.

Pengembangan Oreshnik menjadi sinyal kuat bahwa Rusia tidak akan tinggal diam menghadapi potensi ancaman NATO.

Baca Juga:  Tensi Meningkat di Semenanjung Korea: Korea Selatan Sampaikan Aksi Terbaru Korea Utara

Apa Selanjutnya?

Pengujian Oreshnik dalam kondisi pertempuran menunjukkan kesiapan Rusia menghadapi skenario agresi.

Target pengujian mendatang akan ditentukan berdasarkan tingkat ancaman terhadap keamanan nasional.

Dunia kini menanti bagaimana NATO dan negara-negara Eropa akan merespons pengembangan senjata ini. ***

(red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *