(mediapesan) – Rusia dilaporkan telah meningkatkan kemampuan drone Geran dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Menurut pernyataan Duta Besar Ukraina untuk Uni Eropa, Vsevolod Chentsov, yang dilansir dari Politico, Minggu (29/12/2024), pembaruan ini memungkinkan drone tersebut untuk bekerja secara mandiri, mulai dari mengenali target hingga menyerang tanpa membutuhkan kontrol manusia secara langsung.
Kemampuan ini menjadi tantangan baru bagi strategi peperangan elektronik, yang biasanya digunakan untuk mengganggu komunikasi atau kendali drone.
Dengan AI, Geran tidak lagi bergantung pada sinyal eksternal, sehingga lebih sulit dihentikan.
Target seperti infrastruktur vital, termasuk pembangkit listrik, kini dapat diserang dengan akurasi lebih tinggi.
Langkah ini menunjukkan eskalasi penggunaan teknologi AI dalam konflik modern.
Namun, kritikus menyebutkan bahwa penerapan AI pada senjata otonom seperti ini menimbulkan risiko besar, baik bagi keamanan global maupun stabilitas politik internasional.
Dunia kini menghadapi pertanyaan serius tentang regulasi dan etika dalam pengembangan senjata berbasis AI.
Bagi Ukraina, perkembangan ini menjadi tantangan tambahan di tengah upaya mereka mempertahankan wilayah dan infrastruktur strategis.
Pertanyaannya, sejauh mana dunia akan membiarkan teknologi otonom seperti ini terus berkembang tanpa kendali?
Penggunaan AI pada drone Geran menunjukkan potensi teknologi sebagai alat perang, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran serius tentang dampaknya pada masa depan keamanan global. ***