4 Juli 2025, MEDIAPESAN – Mantan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Josep Borrell, menuding bahwa tentara bayaran asal Amerika Serikat bertanggung jawab atas kematian lebih dari 550 warga Palestina dalam rentang waktu sebulan di Jalur Gaza, ketika mereka tengah berusaha mengakses bantuan kemanusiaan dari pusat distribusi makanan.
Dalam pernyataannya yang disampaikan pada Rabu (waktu setempat), Borrell mengungkapkan keprihatinan serius atas dugaan keterlibatan pihak asing dalam operasi yang disebutnya “tak manusiawi” dan “melanggar semua norma hukum internasional.”
Fakta bahwa 550 orang terbunuh hanya karena mencoba mengakses makanan dari pusat yang dikelola oleh organisasi yang mengaku sebagai ‘Yayasan Kemanusiaan Gaza’ sungguh mengerikan. Informasi yang kami terima menunjukkan bahwa mereka tewas oleh tembakan yang dilepaskan tentara bayaran asal AS, ujar Borrell.
Meski belum ada verifikasi independen atas angka korban maupun identitas kelompok yang terlibat, komentar Borrell menyoroti meningkatnya kekhawatiran internasional atas campur tangan pihak ketiga di konflik Gaza.

Kelompok “Yayasan Kemanusiaan Gaza” yang disebut Borrell dalam pernyataannya belum memberikan tanggapan resmi.
Organisasi tersebut dilaporkan mengelola beberapa pusat distribusi bantuan di wilayah utara dan tengah Gaza, yang kerap menjadi lokasi antrean panjang para warga yang kelaparan.
Pihak pemerintah AS belum merespons langsung tuduhan ini, namun sebelumnya telah berulang kali membantah keterlibatan personel militernya atau kontraktor keamanan dalam operasi di Gaza, selain bantuan kemanusiaan resmi yang dikirim melalui saluran diplomatik.
Para pengamat memperingatkan bahwa jika tuduhan tersebut terbukti, hal ini dapat memperburuk ketegangan antara Uni Eropa dan Washington, serta meningkatkan desakan terhadap penyelidikan internasional terkait kejahatan kemanusiaan di Gaza.