Krisis Timur Tengah kian dalam seiring balasan terkoordinasi Iran terhadap ‘Operasi Tel Rising Lion’ yang diluncurkan Israel.
MEDIAPESAN – Iran meluncurkan gelombang serangan balasan baru terhadap Israel pada Senin malam (16/6).
Serangan ini merupakan respons atas serangan udara Israel ke wilayah Iran pada 13 Juni lalu, yang mereka namakan Operasi Tel Rising Lion.
Menurut laporan media resmi Iran, lebih dari 140 pesawat nirawak (drone) diluncurkan secara bersamaan ke berbagai target di wilayah Israel, disusul dengan rentetan rudal balistik.
Sirene peringatan terdengar di sejumlah wilayah Israel tengah, termasuk Tel Aviv, ketika sistem pertahanan udara diaktifkan.
Kantor berita ILNA menyebutkan bahwa serangan ini merupakan balasan langsung atas serangan sebelumnya yang menghantam gedung penyiaran pemerintah Iran di Teheran.
Sementara itu, Nour News—media yang berafiliasi dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran—mengklaim bahwa sebuah rudal berhasil menghantam pangkalan militer Israel yang diduga terlibat dalam operasi tersebut.
Berikut laporan dari kantor berita Fars menyatakan bahwa militer Iran berhasil melumpuhkan sistem pertahanan udara jarak jauh milik Israel di wilayah tengah negara itu.
IRNA, media resmi Iran, bahkan mengklaim bahwa sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel telah diretas.
Salah satu rudal pertahanan udara Israel dilaporkan gagal berfungsi dan jatuh di wilayah Tel Aviv, memicu kekhawatiran atas keandalan sistem pertahanan selama serangan tersebut berlangsung.
Di sisi lain, sistem pertahanan Iran disebut berhasil menangkis serangan balik Israel yang menyasar Teheran, Natanz, dan beberapa kota lainnya.
Sabreen News, saluran yang mendukung Iran, menyebut serangan Israel “berhasil dipukul mundur sebagian.” Tiga ledakan terdengar di wilayah timur Teheran.
Amerika Serikat merespons dengan mengutip unggahan Presiden Donald Trump di platform X (Twitter), yang menyerukan evakuasi segera dari Teheran.
Unggahan itu ditandai dengan peringatan kuning oleh Gedung Putih sebagai sinyal atas meningkatnya risiko diplomatik.
Sebelumnya, Channel 14 Israel melaporkan bahwa pemerintah Israel tengah mempertimbangkan penggunaan taktik perang psikologis, termasuk mendorong evakuasi massal dari ibu kota Iran sebagai upaya untuk melemahkan struktur pemerintahan di Teheran.