MEDIAPESAN, Teheran – Dugaan penggunaan amunisi uranium terkuras oleh Israel mencuat setelah jejak radioaktif ditemukan di sejumlah lokasi strategis di Iran yang baru-baru ini diserang.
Melansir dari Fars News, melaporkan bahwa hasil pengujian awal menunjukkan keberadaan partikel uranium di area yang terdampak serangan udara.
Sumber anonim yang dikutip Fars menyebutkan bahwa investigasi lebih lanjut masih berlangsung, dengan hasil laboratorium akhir belum dirilis.
Namun, temuan awal ini menimbulkan kekhawatiran tentang penggunaan senjata berisiko tinggi dalam konflik antara dua musuh lama tersebut.
Uranium terkuras biasanya digunakan dalam peluru penembus lapis baja karena sifat logamnya yang sangat padat dan mudah terbakar saat menghantam sasaran.
Meski efektif secara militer, senjata ini telah lama menuai kritik karena dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk risiko kanker dan kerusakan genetik jangka panjang.
Israel tidak mengonfirmasi maupun membantah keterlibatannya dalam serangan, sebagaimana kebijakan diam strategis yang biasa mereka terapkan.
Sementara itu, pejabat Iran belum memberikan pernyataan resmi, meski media konservatif di negara itu menyebut aksi tersebut sebagai bentuk “agresi nuklir terbuka”.
Para analis pertahanan internasional kini tengah mempelajari sisa-sisa amunisi yang digunakan.
Sejumlah lembaga internasional, termasuk PBB dan IAEA, sebelumnya telah mengeluarkan peringatan keras terkait penggunaan uranium terkuras dalam konflik militer.
- Iklan Google -
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari otoritas internasional mengenai dugaan penggunaan senjata jenis ini oleh Israel.
Pemerhati keamanan global menyerukan penyelidikan independen dan pengendalian eskalasi di kawasan Timur Tengah yang kembali memanas.