Ketakutan Bencana yang Dipicu Manga Viral Turunkan Kunjungan dari Hong Kong ke Jepang

Reporter Burung Hantu
Ketakutan bencana yang dipicu manga viral turunkan kunjungan wisata ke Jepang, Juli 2025.

Tokyo, 3 Juli 2025 (MEDIAPESAN)Kekhawatiran akan bencana besar yang dipicu oleh manga viral telah mengguncang industri pariwisata di Asia Timur.

Jumlah wisatawan dari Hong Kong yang mengunjungi Jepang anjlok 11% dibandingkan tahun lalu yang dilansir dari reuters (3/7/2025), meskipun Jepang mencatat rekor jumlah pengunjung internasional secara keseluruhan tahun ini.

Penurunan ini diduga kuat dipengaruhi oleh popularitas manga The Future I Saw, sebuah karya fiksi yang menggambarkan mimpi tentang gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda Jepang dan negara tetangganya pada Juli 2025.

Serial ini telah tersebar luas di media sosial dan memicu kecemasan nyata di kalangan publik.

- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Steve Huen, direktur eksekutif EGL Tours yang berbasis di Hong Kong, mengatakan bahwa “desas-desus itu berdampak signifikan” terhadap keputusan wisatawan.

Kami melihat pemesanan untuk Jepang berkurang setengahnya, katanya.

Jika bukan karena penawaran diskon dan pengenalan asuransi gempa bumi, mungkin kami tidak akan menerima pemesanan sama sekali.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Manga tersebut, meskipun sepenuhnya fiktif, telah menciptakan efek psikologis yang nyata.

Banyak netizen membagikan teori bahwa mimpi-mimpi dalam cerita itu mengandung pesan peringatan.

Tagar seperti #JapanEarthquake2025 telah mendominasi platform seperti TikTok dan X (sebelumnya Twitter), memperkuat kecemasan kolektif.

- Iklan Google -

Pemerintah Jepang belum mengomentari langsung fenomena ini.

Meski demikian, total wisatawan asing ke Jepang masih menunjukkan tren naik, didorong oleh kedatangan dari negara lain seperti Korea Selatan dan AS.

Baca Juga:  Kodim 0724/Boyolali Tancap Gas Gelar Pra TMMD di Desa Kayen, Siapkan Betonisasi 600 Meter

Namun, bagi Hong Kong – yang selama ini menjadi salah satu pasar terbesar bagi pariwisata Jepang – sentimen negatif ini menandai tantangan baru.

Manga seharusnya menginspirasi imajinasi, bukan menimbulkan ketakutan, tambah Huen.

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *