DUBAI, Uni Emirat Arab (MEDIAPESAN) – Lalu lintas maritim di Teluk Persia dan Selat Hormuz terpantau padat pada Sabtu (21/6/2025) menurut rekaman video satelit terbaru.
Video yang menunjukkan puluhan kapal tanker minyak dan kapal kargo melintasi jalur laut strategis tersebut di tengah meningkatnya ketegangan regional dan kewaspadaan keamanan.
Rekaman yang dirilis oleh platform pelacakan maritim global dan diverifikasi oleh analis independen itu memperlihatkan kapal-kapal tanker besar sedang menavigasi selat sempit yang menghubungkan Teluk dengan Laut Arab.
Selat Hormuz menjadi jalur penting bagi hampir seperlima pasokan minyak dunia, menjadikannya titik rawan yang sangat vital bagi perdagangan energi global.
Meskipun pergerakan kapal tampak tertib, para pakar keamanan maritim memperingatkan meningkatnya risiko di kawasan tersebut menyusul insiden konfrontasi antara kapal angkatan laut dan kapal patroli Iran yang dicurigai.
Armada Kelima Angkatan Laut AS, yang bermarkas di Bahrain, terus memantau situasi bersama mitra internasional.
Belum ada gangguan langsung terhadap pelayaran komersial sejauh ini, namun situasinya tetap tidak stabil, kata juru bicara Komando Pusat AS (CENTCOM).
Para analis menyatakan jika akan terjadi eskalasi konflik bisa berdampak besar pada pasar minyak global dan premi asuransi pelayaran.
Rekaman video dalam 24 jam terakhir juga menunjukkan peningkatan aktivitas patroli di sekitar terminal minyak utama di Uni Emirat Arab dan pantai selatan Iran.
Hingga kini belum ada laporan insiden atau penundaan dari perusahaan pelayaran, meskipun beberapa operator telah memperbarui penilaian risiko dan strategi rute untuk kapal yang melewati selat tersebut.
Selat Hormuz telah lama menjadi titik panas dalam geopolitik Timur Tengah, dengan Iran beberapa kali mengancam akan menutup jalur tersebut sebagai respons terhadap sanksi internasional atau tekanan militer.
Jalur pelayaran internasional sejauh ini masih terbuka, namun otoritas maritim global mengimbau seluruh kapal komersial untuk tetap waspada dan mengikuti koridor transit yang direkomendasikan.