Trump Klaim Coca-Cola Bakal Gunakan Gula Tebu Asli, Perusahaan Bungkam

Reporter Burung Hantu
Donald Trump menikmati sebotol Coca-Cola dalam sebuah kesempatan santai. Ia baru-baru ini mengklaim bahwa Coca-Cola akan beralih menggunakan gula tebu asli di AS atas sarannya. (ap/ho/mp)

Washington | MEDIAPESAN – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi pusat perhatian setelah menyatakan bahwa Coca-Cola telah sepakat untuk mengganti pemanis dalam minuman ringannya di pasar domestik dari sirup jagung fruktosa tinggi menjadi gula tebu asli.

Trump mengklaim perubahan itu dilakukan atas sarannya langsung.

Coca-Cola akhirnya setuju dengan saya. Mereka akan menggunakan gula asli—gula tebu seperti yang digunakan di Meksiko dan negara lain. Ini kabar baik untuk Amerika, kata Trump dalam unggahan media sosialnya yang dilansir dari AP, (17/7) waktu setempat.

- Iklan Google -

Trump, yang dikenal gemar mengonsumsi Diet Coke selama masa kepresidenannya, mengatakan langkah ini akan membuat Coca-Cola di Amerika Serikat “lebih sehat dan terasa lebih enak”.

Namun, klaim Trump itu belum sepenuhnya mendapat konfirmasi dari pihak perusahaan.

Dalam pernyataan singkat kepada media, Coca-Cola Co. yang berbasis di Atlanta menyatakan tidak mengomentari secara spesifik soal perubahan formula tersebut.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Kami menghargai antusiasme Presiden Trump terhadap merek kami, demikian pernyataan tertulis Coca-Cola.

Selama ini, Coca-Cola yang dijual di AS memang menggunakan high-fructose corn syrup (HFCS), berbeda dengan versi internasional seperti di Meksiko yang memakai gula tebu.

Perbedaan ini kerap menjadi perdebatan di kalangan konsumen dan pecinta Coca-Cola, terutama soal rasa dan dampaknya terhadap kesehatan.

- Iklan Google -

Sejauh ini belum ada penjelasan resmi apakah Coca-Cola akan benar-benar mengubah komposisi pemanisnya di pasar AS.

Namun pernyataan Trump telah memicu spekulasi sekaligus perdebatan di media sosial.

Langkah mengurangi penggunaan sirup jagung fruktosa tinggi—yang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes—akan menjadi manuver besar dalam industri minuman ringan jika benar-benar direalisasikan.

Baca Juga:  APTIKNAS Dukung Event Integrated Technology Event (ITE) 2023

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *