Suriah (mediapesan) – Suriah saat ini tengah menyaksikan serangan masif dari Israel yang disebut sebagai salah satu operasi terbesar dalam sejarah pendudukan.
Serangan ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut sejak jatuhnya mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, pada Minggu lalu (8/12/2024).
Operasi tersebut melibatkan ratusan serangan udara dan laut yang menargetkan berbagai infrastruktur militer strategis di seluruh negeri.
Menurut laporan Observatorium Suriah, jumlah serangan mencapai 310 serangan hanya dalam waktu tiga hari.
Media Ibrani juga mengonfirmasi bahwa tujuan utama operasi ini adalah untuk menghancurkan sepenuhnya kemampuan militer tentara Suriah.
Hebrew Channel 12 menyebut bahwa angkatan udara Suriah hampir sepenuhnya dilumpuhkan, termasuk penghancuran pesawat tempur dan helikopter militer.
Target Strategis Dihancurkan
Serangan Israel dilaporkan menargetkan berbagai lokasi penting, termasuk:
- Bandara militer Shayrat di Homs.
- Lokasi militer di pedesaan Raqqa dan Hasakah di bagian timur Suriah.
- Markas besar Departemen Perang Elektronik di Bahdalia, dekat Sayyida Zeinab, Damaskus.
- Depot senjata di Al-Sumaria, Adra, dan Barzeh.
- Bandara helikopter di Aqraba, pedesaan Damaskus.
- Depot lainnya di Corniche, Al-Mushayrifa, dan Ras Shamra, pedesaan Latakia.
Serangan ini memukul infrastruktur pertahanan Suriah secara ekstensif dan dianggap sebagai langkah strategis untuk melemahkan kapasitas militer negara tersebut. ***