Mediapesan | Makassar – Upaya memastikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang aman dan bergizi bagi bayi terus digalakkan.
Pada 12 September 2025 lalu, sejumlah akademisi dan praktisi gizi menggelar kegiatan edukasi bagi kader posyandu di Kelurahan Berua, Kota Makassar.
Fokusnya: meningkatkan pemahaman tentang keamanan pangan dalam pengolahan MP-ASI di tingkat rumah tangga.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan sejumlah narasumber, di antaranya Nursalim, S.Gz, M.Si, Dr. Hj. Hendrayati, DCN, M.Kes, Dr. Lydia Fanny, DCN, M.Kes, serta Dr. Ir. Hj. Hikmawati Mas’ud, M.Kes.
Mereka memberikan pembekalan komprehensif kepada para kader posyandu yang sehari-hari menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat.
Dari Teori hingga Praktik Lapangan
Edukasi dilakukan melalui tiga pendekatan utama:
1. Pemaparan Materi — Narasumber menjelaskan prinsip dasar keamanan pangan, sumber kontaminasi makanan, hingga cara penyimpanan bahan MP-ASI yang tepat.
2. Demonstrasi Praktik — Para kader dilatih secara langsung bagaimana mencuci bahan makanan, memasak dengan suhu ideal, dan menyimpan MP-ASI agar tetap higienis.
3. Diskusi Interaktif — Peserta berbagi pengalaman lapangan serta mendiskusikan kendala dalam mengedukasi para ibu di posyandu.
- Iklan Google -
Di penghujung kegiatan, para peserta mengikuti evaluasi pemahaman serta menerima leaflet dan modul panduan untuk mendukung penyebarluasan informasi di wilayah masing-masing.

Dampak Nyata untuk Kesehatan Bayi
Melalui kegiatan ini, para kader posyandu diharapkan tak hanya memahami pentingnya keamanan pangan, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan dalam kebiasaan pengolahan makanan bayi di tingkat rumah tangga.
Keamanan pangan bukan hanya soal kebersihan, tapi juga soal masa depan anak-anak kita, ujar salah satu narasumber dalam sesi penutupan.
Dengan edukasi yang tepat, kita bisa mencegah infeksi pencernaan dan memastikan tumbuh kembang anak berlangsung optimal.
Perlu Dukungan Berkelanjutan
Para penyelenggara berharap kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara rutin dengan cakupan yang lebih luas.
Selain pelatihan lanjutan, dukungan berupa bahan edukasi tambahan dan fasilitasi praktik lapangan dinilai penting untuk memperkuat kapasitas para kader.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk menekan angka penyakit akibat makanan tidak higienis, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan MP-ASI yang aman dan bergizi di rumah.