mediapesan.com | Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, H. Muhyiddin, memberikan klarifikasi terkait video viral di media sosial yang menunjukkan insiden di salah satu sekolah di Makassar.
Dalam upaya mediasi yang dilakukan, korban dan pelaku dipertemukan di depan para awak media dengan dihadiri oleh para orang tua, perwakilan DP3A Kota Makassar, perwakilan Kemensos, pihak Polsek Tallo, Kepala Sekolah SMP 4 Makassar, dan TRC Tim Reaksi Cepat Dinas Sosial Makassar.
Muhyiddin mengungkapkan bahwa pihaknya menerima informasi tentang video tersebut sejak tadi malam sekitar pukul 10 malam melalui laporan dari Penyandang Disabilitas Sulsel dan beberapa media online.
Kami langsung menindaklanjuti laporan ini dengan menginformasikannya ke grup Kepala Sekolah bersama Persatuan Penyandang Disabilitas Sulsel, ujarnya pada Jumat (14/06/2024) di Warkop Asnur, Jalan Juanda.
Dalam pertemuan tersebut, Muhyiddin menegaskan bahwa pihak sekolah tidak mengetahui insiden ini sebelum video tersebut viral.
Kejadian ini sebenarnya sudah terjadi sejak bulan lalu, namun baru viral tadi malam. Dengan adanya kasus ini, kami duduk bersama semua pihak, terutama orang tua dan guru, untuk mengklarifikasi masalah ini, katanya.
H. Muhyiddin juga menekankan komitmen pihaknya untuk memastikan anak tidak boleh putus sekolah.
Kami berkunjung ke rumah siswa tersebut dan memberikan arahan agar anak tetap bersekolah. Kami berencana menjadikan siswa ini sebagai duta untuk meningkatkan kesadaran tentang inklusivitas di sekolah, tambahnya.
Sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin memastikan bahwa semua sekolah di Makassar bersifat inklusif dan tidak ada anak disabilitas yang tidak mendapatkan pendidikan formal.
Dengan kejadian ini, saya meminta maaf dan ini menjadi perhatian serius kami. Kami akan terus meningkatkan komunikasi dan program untuk menjaga anak-anak kita, katanya.
Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar untuk melakukan pendampingan agar anak yang terlibat tidak mengalami trauma.
Kami ingin memastikan mental anak tetap terjaga meskipun video ini telah viral, ujar Muhyiddin.
Ia juga menambahkan bahwa kejadian ini menjadi pola percontohan untuk meningkatkan perhatian di seluruh satuan pendidikan di Kota Makassar.
Ini adalah pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli dan memastikan setiap anak mendapatkan haknya dalam pendidikan, pungkasnya. ***
(pl)