(mediapesan) – Sebuah video klip kontroversial yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI) baru-baru ini beredar di media sosial, menampilkan sosok “Yair Netanyahu”, putra Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, seolah-olah ditahan di dalam terowongan Hamas.
Video ini diproduksi oleh keluarga para tahanan Israel dan dirilis melalui kanal berita Quds yang diterjemahkan dari Saluran Ibrani 12.
Dalam klip tersebut, “Yair” yang merupakan versi digital berbicara kepada orang tuanya, Sarah dan Benjamin Netanyahu, dengan nada emosional.
Ia mengatakan, “Saya mohon kepada Anda, ayah, ibu – video ini bertujuan untuk menjelaskan penderitaan para tahanan dan mendesak pemerintah untuk meningkatkan upaya demi membawa mereka kembali.”
Video ini dibuat sebagai bagian dari kampanye keluarga para tahanan untuk menarik perhatian publik dan mendesak pemerintah Israel agar mempercepat proses pembebasan para sandera yang ditahan oleh Hamas.
Dengan menggunakan teknologi AI, mereka berusaha memberikan gambaran lebih nyata tentang penderitaan yang dialami oleh para tahanan.
Meski menciptakan dampak besar di media, video ini memicu perdebatan etis terkait penggunaan AI dalam konteks politik dan kemanusiaan.
Banyak yang memuji inisiatif ini karena berhasil mengangkat isu penting, namun ada juga yang mengkritik penggunaan citra pribadi untuk tujuan propaganda.
Reaksi Publik dan Pemerintah
Publik Israel memberikan beragam tanggapan.
Sebagian mendukung langkah ini sebagai bentuk tekanan yang efektif, sementara lainnya mempertanyakan implikasi moralnya.
Hingga saat ini, belum ada komentar resmi dari keluarga Netanyahu mengenai video tersebut.
Penggunaan kecerdasan buatan dalam konteks politik semakin menjadi sorotan global, dan kasus ini menambah daftar panjang diskusi tentang etika di balik teknologi ini. ***