Suriah (mediapesan) – Menteri Perekonomian Sementara Suriah, Basil Abdel Aziz, menyatakan langkah tegas untuk meninggalkan sistem ekonomi sosialis yang selama ini dianggap dikelola dengan “sistem korup.”
Menurutnya, Suriah sedang menuju ekonomi yang bebas dan kompetitif demi keuntungan semua pihak.
Dalam konferensi pers, Abdel Aziz menjelaskan bahwa sumber daya negara akan dialokasikan untuk memastikan pembayaran gaji karyawan mulai awal 2025.
Kilang Homs kini beroperasi dengan minyak impor dari berbagai ladang, dan kami telah berhasil menjaga stabilitas bahan bakar, ujarnya.
Untuk memperbaiki kondisi ekonomi, Abdel Aziz mengungkapkan bahwa pemerintah telah aktif berdialog dengan pelaku industri, pedagang, dan akademisi.
Kami ingin memahami situasi ekonomi secara menyeluruh dan menentukan prioritas perbaikan. Sektor swasta akan kami libatkan sebagai mitra dalam merumuskan kebijakan, tambahnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan fokus menyediakan infrastruktur untuk mendukung pembangunan dan membuka ruang investasi.
Kami ingin menciptakan kebebasan bagi pelaku usaha tanpa hambatan, demi membangun masa depan ekonomi Suriah yang lebih mandiri, tutup Abdel Aziz.
Langkah ini menandai perubahan besar dalam pendekatan ekonomi Suriah, yang kini mencoba menarik perhatian dunia internasional melalui reformasi struktural dan keterbukaan pasar.
Namun, implementasi strategi ini masih menghadapi tantangan besar, terutama mengingat kondisi politik dan infrastruktur negara yang belum stabil. ***