mediapesan.com | Pemerintahan baru Inggris di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Rachel Reeves terkejut menemukan fakta yang mengejutkan tentang defisit anggaran yang disembunyikan oleh pendahulunya.
Dengan nilai mencapai £22 miliar, lubang besar dalam anggaran ini membawa dampak serius bagi keuangan negara.
Dalam edisi terbaru majalah The Week, gambar sampul menampilkan Reeves yang terlihat berduka di samping celengan kosong dan rusak.
Hal ini menggambarkan betapa beratnya beban yang kini harus ditanggung oleh pemerintah baru. Reeves telah memperingatkan bahwa anggaran baru akan mencakup “keputusan sulit mengenai belanja, kesejahteraan, dan perpajakan.”
Sebagai langkah awal untuk mengatasi krisis ini, Departemen Keuangan Inggris memutuskan untuk membatalkan sejumlah proyek infrastruktur yang sebelumnya direncanakan.
Salah satu proyek besar yang terkena dampaknya adalah terowongan jalan senilai £1,7 miliar di dekat situs bersejarah Stonehenge.
Selain itu, pemotongan anggaran yang diumumkan oleh Kanselir Reeves juga akan menghapus subsidi pemanas musim dingin yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Wakil editor politik Sky News, Sam Coates, menyatakan bahwa dia mengetahui dengan jelas untuk apa Partai Konservatif sebelumnya menghabiskan uang publik.
Keadaan penjara adalah satu hal, namun meroketnya tagihan untuk menahan pencari suaka di hotel adalah hal lain, ujarnya.
Kebijakan ini menimbulkan reaksi beragam di kalangan masyarakat dan pengamat politik. Banyak yang mempertanyakan bagaimana pemerintah akan menyeimbangkan kebutuhan untuk mengurangi defisit anggaran dengan tetap menjaga kesejahteraan rakyat.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan baru ini akan sangat menentukan arah masa depan keuangan Inggris.
Akankah mereka berhasil mengatasi krisis ini atau justru akan semakin memperburuk keadaan? Hanya waktu yang bisa menjawab. ***