Mediapesan | Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan dan transisi energi nasional. Hal ini disampaikan Direktur SUPD I Ditjen Bina Pembangunan Daerah Edison Siagian dalam Tempo Energy Day 2025.
Edison mengatakan penguatan ketahanan energi perlu direspons dengan percepatan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), meski sektor hulu migas masih menjadi tulang punggung pasokan nasional. Menurutnya, diversifikasi energi menjadi langkah strategis ke depan.
Dalam forum tersebut, Bupati Trenggalek memaparkan capaian pengendalian emisi di daerahnya. Pada 2024, emisi tercatat sebesar 1,149 juta ton CO₂e dengan penyerapan 1,033 juta ton CO₂e. Pemkab Trenggalek optimistis bisa mencapai target net zero emission lebih cepat melalui pengelolaan sampah dan pembangunan pembangkit EBT.
- Iklan Google -
Sementara itu, PLN menyebut RUPTL 2025–2034 menargetkan porsi pembangkit EBT mencapai 76 persen guna memperkuat bauran energi bersih nasional.
Edison menambahkan, Kemendagri mendorong penguatan kewenangan daerah melalui Perpres 11/2023 agar pemda memiliki ruang lebih luas menarik investasi energi bersih. Selain itu, optimalisasi PAD juga didorong melalui sektor energi, termasuk keterlibatan BUMD di migas.
Tempo Energy Day 2025 menjadi ajang koordinasi pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat transisi energi dan menjaga ketahanan energi nasional di tengah dinamika global.
Jasa Pembuatan Website Berita
