Rapat Perdana Tim Koordinasi MBG Bahas Pasokan, SOP, dan Distribusi Pangan Bergizi

Reporter Burung Hantu
Rapat Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jumat (7/11/2025).

Mediapesan | Jakarta – Rapat perdana Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jumat (7/11/2025).

Pertemuan lintas 3 Kementerian Koordinator dan 13 Kementerian/Lembaga ini membahas penyusunan 19 SOP kesehatan, penyiapan bahan baku, serta mekanisme distribusi MBG bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Ketua Harian Tim Koordinasi sekaligus Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga untuk memastikan kelancaran program prioritas pemerintah ini.

- Iklan Google -
Mediapesan.com terdaftar di LPSE dan E-Katalog Klik gambar untuk melihat Katalog kami.

“Program ini terlalu besar untuk dijalankan sendiri. Banyak aspek yang harus kita siapkan bersama,” ujarnya.

Rapat juga membahas struktur pelaksana MBG di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

BGN bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kemenpan RB untuk menyiapkan kantor dan nomenklatur organisasi pelaksana.

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Salah satu isu krusial yang disorot ialah potensi lonjakan harga bahan pangan akibat tingginya permintaan dari lebih dari 14 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani sekitar 40 juta penerima manfaat.

“Kalau tidak diantisipasi, persoalan pasokan bisa jadi masalah besar,” kata Nanik.

Untuk memperkuat rantai pasok, BGN bekerja sama dengan TNI AD dan Kementerian Koperasi.

- Iklan Google -

TNI AD akan mengoptimalkan lahan pertanian dan peternakan di bawah Kodim, sementara Kementerian Koperasi menyiapkan dana bergulir bagi koperasi produksi pangan.

Kementerian Kesehatan turut melaporkan bahwa dari lebih 14 ribu SPPG, baru 1.218 yang memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).

Sebagian dapur masih terkendala uji kualitas air dan kelayakan fisik.

Kemenkes mengajukan 19 SOP baru untuk memastikan standar keamanan pangan terpenuhi.

Baca Juga:  Empat Siswa Enrekang Lolos Capaska Sulsel, Wakil Bupati Beri Pesan Haru

IMG 20251108 WA0082 scaled

Sementara Kementerian Desa melaporkan bahwa 20 persen dana desa akan diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal bagi program MBG.

Namun, kualitas bahan pangan dari petani dan nelayan perlu ditingkatkan agar sesuai standar gizi.

Mendagri Dorong Pemda Optimalkan 7 Jalur Distribusi Beras SPHP untuk Tekan Inflasi

Program MBG menargetkan 83 juta penerima manfaat pada 2026, termasuk siswa, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Usulan Kementerian Sosial agar lansia dan difabel ikut menerima MBG telah disetujui Presiden.

Pada 2027, Presiden Prabowo Subianto menargetkan program ini mencakup seluruh masyarakat miskin.

“Kita ingin semua Kementerian dan Lembaga terlibat aktif dalam penyediaan bahan baku pangan,” tegas Nanik.

(*/red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *