Oleh: Muhammad Nusran
(Penggiat Halal Sulawesi_PHS, Periset di Prodi Teknik Industri UMI Makassar)
Indonesia, dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, menyimpan potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan ekosistem halal global.
Potensi ini tidak hanya terkait pada pasar yang luas, tetapi juga pada peran strategis Indonesia dalam membangun jaringan mitra halal yang kokoh dan berkelanjutan.
Interkoneksi antar lembaga halal menjadi pondasi utama.
Sejumlah lembaga sertifikasi halal Indonesia selama ini telah aktif menjalin jejaring dengan mitra di Asia, Eropa, Amerika, hingga Australia.
Melalui pelatihan sistem jaminan halal dan kerja sama kelembagaan, kontribusi Indonesia terlihat nyata dalam mendorong penguatan standar halal global.
Pilar Pengembangan Jaringan Halal
Penguatan Jaringan Mitra Halal dapat diwujudkan melalui beberapa pilar.
- Iklan Google -
Pertama, pemanfaatan Platform Bisnis dan Manajemen Halal yang memungkinkan pelaku usaha berpartisipasi aktif dalam rantai nilai halal global.
Kedua, penyediaan Kontribusi Pemikiran dan Regulasi melalui forum, riset, serta harmonisasi kebijakan halal lintas negara.
Ketiga, Pengembangan Sistem Halal Indonesia agar mampu menjawab kebutuhan label halal produk yang dipasarkan di berbagai belahan dunia.
Kemitraan Formal dan Non-Formal
Strategi lain yang perlu diperkuat adalah pengembangan kemitraan halal berkelanjutan.
Pada level nasional, kemitraan formal dapat dibangun melalui kerja sama intensif dengan produsen dan pemerintah.
Sementara itu, pada level internasional, jejaring formal dengan produsen maupun pemerintah di berbagai negara akan memperluas pengaruh Indonesia.
Tidak kalah penting, kemitraan non-formal dengan pelaku usaha swasta di lokasi potensial juga bisa menjadi motor penggerak ekosistem halal.
Solusi Menuju Keberlanjutan
Agar jaringan mitra halal tumbuh secara berkesinambungan, beberapa solusi dapat ditempuh.
Pertama, pembentukan tim khusus yang fokus mengelola strategi dan operasional jaringan halal.
Kedua, pemanfaatan teknologi digital untuk mempercepat proses sertifikasi, meningkatkan transparansi, serta memperlancar komunikasi lintas negara.
Ketiga, pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan sertifikasi halal.
Selain itu, promosi dan edukasi kepada masyarakat luas perlu terus dilakukan agar kesadaran mengenai produk halal semakin menguat.
Di tingkat global, upaya harmonisasi standar halal akan menjadi kunci penting guna memfasilitasi perdagangan dan investasi lintas negara.
Peran Strategis Indonesia
Dengan sinergi yang solid dan kerja sama lintas sektor, Indonesia berpeluang besar memainkan peran sentral dalam arsitektur halal global.
Tidak hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai penggerak utama yang membangun jaringan mitra halal yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.
Wallahu muwaffiq
Makassar, 29 Agustus 2025