Suriah (mediapesan) – Pada Minggu lalu (8/12/2024), pasukan Israel dilaporkan memasuki zona penyangga yang ditetapkan setelah perang Timur Tengah tahun 1973.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa langkah ini dilakukan untuk memperkuat pertahanan negara.
Letkol Nadav Shoshani, juru bicara militer Israel, menegaskan bahwa laporan media yang menyebutkan adanya pergerakan tank Israel menuju Damaskus adalah tidak benar.
Menurut Shoshani, penempatan pasukan di zona penyangga yang berbatasan langsung dengan Suriah merupakan respons terhadap situasi keamanan yang semakin tidak stabil, terutama setelah runtuhnya pemerintahan Presiden Bashar Assad.
Langkah ini diperlukan demi melindungi Israel dari ancaman yang mungkin muncul, ujarnya, dikutip dari AP, (10/12/2024).
Di sisi lain, media Israel melaporkan bahwa angkatan udara negara itu telah melancarkan serangan udara yang terfokus pada penghancuran aset militer Suriah.
Yossi Yehoshua, koresponden militer harian Yediot Ahronot, menulis bahwa operasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa siapa pun yang nantinya mengambil alih kepemimpinan di Suriah harus membangun kembali infrastruktur militernya dari awal.
Operasi ini telah secara sistematis menghancurkan semua yang tersisa dari militer rezim Bashar Assad yang kini dalam pelarian, tulis Yehoshua dalam laporannya.
Langkah Israel ini mencerminkan ketegangan yang terus meningkat di kawasan Timur Tengah.
Terutama setelah berakhirnya pemerintahan Assad yang selama ini menjadi salah satu aktor utama dalam konflik regional.
Perkembangan ini akan menjadi sorotan utama dunia internasional dalam beberapa hari ke depan. ***