Makassar (mediapesan.com) – Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2024.
Pelaksanaan Pemilu 2024 tersebut mengacu kepada Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Hari dan Tanggal Pemungutan Suara pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Serentak Tahun 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan lembaga negara yang memiliki kewenangan menetapkan kapan hari dan tanggal pemungutan suara pada pemilu tahun 2024 dilaksanakan. Kewenangan tersebut merupakan kewenangan atributif –attributive authority- yang diperoleh KPU melalui penerapan pasal 347 ayat 2 pada Undang-Undang nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Disana disebutkan bahwa “Hari, Tanggal, dan Waktu pemungutan suara ditetapkan dengan keputusan KPU.”
Kontestasi Pemilu Sudah Dekat
Caleg-caleg Katolik menggelar pertemuan sosialisasi membahas tentang persoalan-persoalan sosial dan masyarakat yang sangat krusial dihadapi dalam aspek kehidupan menuju pemilihan calon legislatif pada tahun 2024.
Tiga caleg Katolik yang mengikuti pilkada pada tahun 2024 sangat di harapkan sebagai perwakilan dan perwujudan, terkhusus bagi umat Katolik, seperti Ellyanti Miranda Mean Topayung, SE caleg Dapil III Wilayah Biringkanaya dan Tamalanrea, Patrisius A. Bhatara Randa, SE., MM., MSi., caleg partai Perindo DPR RI Dapil Sulsel I Wilayah Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Kepulauan Selayar, Ir. Stepanus Swardi Hiong caleg partai Perindo Dapil Provinsi Makassar A Wilayah Tamalatea, Mamajang, Mariso, Ujung Pandang, Makassar, Rappocini, Ujung Tanah, Wajo, Bontoala, Tallo dan Sangkarrang.
Ketiga caleg tersebut melakukan giat sosialisasi dengan tujuan membahas program kerja, visi dan misi serta harapannya dalam rancangan kedepannya untuk masyarakat dan terkhusus umat Katolik yang dipaparkan oleh ketiga caleg Katolik tersebut.
Ellyanti Miranda Mean Topayung, SE caleg DPRD Kota Makassar Partai Perindo Dapil III Wilayah Biringkanaya dan Tamalanrea mengatakan, dia memiliki kerja sama dengan perusahaan yang bergerak pada bidang bio-teknikal untuk pemanfaatan pengelolaan limbah sampah plastik yang cuma hanya ada dua di Kota Makassar.
Ellyanti akan menghidupkan suatu kreativitas yang bernilai, seperti pelatihan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pembuatan mukena dan baju daster yang secara turut membantu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sehingga hidup sejahtera, adil dan makmur.
Lanjut, Patrisius A. Bhatara Randa, SE., MM., MSi., caleg partai Perindo DPR RI Dapil Sulsel I Wilayah Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Kepulauan Selayar, dirinya fokus pada sistem pendidikan dan persoalan-persoalan pendidikan.
Kemudian, Ir Stepanus Swardi Hiong, caleg DPRD Provinsi partai Perindo dapil Provinsi Makassar A wilayah Tamalatea, Mamajang, Mariso, Ujung Pandang, Makassar, Rappocini, Ujung Tanah, Wajo, Bontoala, Tallo dan Sangkarrang mengatakan, dirinya fokus pada peranan dalam mengembangkan potensi pada usaha-usaha anak muda lewat menyalurkan ide-ide kreatif yang digelar di Jalan Poros Sungguminasa-Malino; Dewi Sri Resto & Fishing.
“Kami berharap, membuka kesadaran masyarakat tentang manfaat limbah botol sampah plastik jadi bernilai kreatif dan berguna ekonomis serta caleg-caleg tersebut jika berhasil duduk sebagai anggota DPRD tahun 2024 maka mereka juga akan memproritaskan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Gereja Katolik yang terhambat di Sulawesi Selatan,” ujarnya, Sabtu (21/10/2023).
Kesimpulan dari ketiga caleg tersebut, mereka mensosialisasikan kartu asuransi dari Partai Perindo, berkat kartu asuransi ini minimal masyarakat akan ter-cover, misal kecelakaan atau meninggal, kalau mereka terpilih maka kartu itu akan otomatis berlaku selama 5 tahun.
“Kami mengingatkan kepada semua lapisan masyarakat, berbeda pilihan itu hal yang biasa dalam pilkada itu sendiri sebagai bagian dari proses dinamika menghidupkan demokrasi, akan tetapi jangan sampai karena perbedaan itu bisa merusak tali persaudaraan kita antara warga negara, masyarakat dan umat beragama harus terus bersatu padu dalam membangun Indonesia dapat lebih kedepannya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila, yaitu Bhinneka Tunggal Ika; berbeda-beda tetapi satu dengan dilaksanakannya Pilkada 2024, maka kita dapat menentukan arah pilihan kita kepada para pemimpin yang amanah serta bisa di cintai oleh masyarakatnya, dan bagaimana kita akan meraih masa depan yang cerah untuk daerah, kota dan negara Indonesia tercinta,” demikian pesan dari caleg-caleg Katolik.