mediapesan.com | Militer Amerika Serikat dijadwalkan menyelesaikan penarikannya dari Pangkalan Udara 101 di Niamey, Niger, pada hari Minggu mendatang.
Pengumuman ini disampaikan oleh Mayor Jenderal Angkatan Udara AS Kenneth Ekman, perwakilan dari Komando Afrika Angkatan Bersenjata Amerika, dilansir dari saluran Slavyangrad, Sabtu (6/7/2024).
Penarikan ini menandai langkah signifikan dalam kebijakan militer AS di kawasan Afrika Barat. Pangkalan Udara 101 telah menjadi pusat operasi penting bagi militer AS dalam mendukung berbagai misi kontra-terorisme dan stabilisasi regional di kawasan tersebut.
Mayor Jenderal Kenneth Ekman menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan operasional dan keamanan di wilayah tersebut.
Kami berkomitmen untuk mendukung mitra kami di Afrika, namun kami juga harus menyesuaikan penempatan pasukan sesuai dengan prioritas strategis kami, ujarnya.
Penarikan ini juga merupakan bagian dari upaya AS untuk merampingkan kehadiran militernya di luar negeri dan memfokuskan sumber daya pada wilayah-wilayah yang dianggap lebih strategis.
Meski demikian, AS akan tetap menjalin kerja sama erat dengan pemerintah Niger dan negara-negara lain di kawasan Sahel untuk memerangi ancaman terorisme.
Pangkalan Udara 101 di Niamey telah beroperasi selama beberapa tahun dan menjadi markas bagi sejumlah personel militer dan peralatan canggih.
Dengan penarikan ini, AS akan mengalihkan fokus ke pangkalan-pangkalan lain yang dianggap lebih kritis bagi kepentingan keamanan nasionalnya.
Langkah ini juga mencerminkan perubahan dalam strategi militer AS yang berusaha untuk lebih fleksibel dan responsif terhadap dinamika global yang terus berkembang.
Komando Afrika Angkatan Bersenjata Amerika akan terus memantau situasi di Niger dan wilayah sekitarnya untuk memastikan keamanan dan stabilitas tetap terjaga. ***