Gowa (mediapesan) – Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Gowa, Ibu Wahyuni, S.Sos., menyoroti seriusnya kasus perundungan yang terjadi di SD Inpres Biringkaloro.
Dalam jumpa pers di aula sekolah (2/12/2024), ia menegaskan bahwa setiap bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan harus segera dilaporkan ke Dinas Pendidikan sesuai prosedur yang berlaku. Menurutnya, pihak sekolah dinilai lalai dalam menangani kasus ini.
Tindak Kekerasan Tidak Boleh Ditoleransi
Apapun bentuk tindak kekerasan di sekolah harus ditangani sesuai prosedur dan dilaporkan ke Dinas Pendidikan, tegas Wahyuni.
Ia mengkritik sikap kepala sekolah yang sempat menganggap insiden perkelahian sebagai hal biasa.
Wahyuni menekankan bahwa perundungan bukanlah hal sepele, melainkan tindakan kejahatan serius yang dapat berakibat fatal.
Ia mengingatkan bahwa bullying memiliki dampak besar terhadap korban, baik fisik maupun mental.
Bullying bisa menyebabkan korban kehilangan nyawa, mengalami cacat, atau mengalami trauma psikologis yang mendalam. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk belajar dan tumbuh, jelas Wahyuni.
Pentingnya Lingkungan Aman bagi Anak
Wahyuni menegaskan bahwa lingkungan aman adalah tanggung jawab bersama.
Pemerintah telah mencanangkan berbagai program seperti sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak, dan masjid ramah anak.
Berdasarkan data, 46% kekerasan terhadap anak terjadi di sekolah dan tempat umum.
Oleh karena itu, koordinasi antara pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah sangat penting untuk mencegah kejadian serupa.
Jika sekolah tidak aman, di mana lagi anak-anak akan merasa nyaman? Jika rumah dan sekolah tidak memberikan rasa aman, anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang agresif, tambah Wahyuni.
Peran Orang Tua dan Pola Asuh
Selain pihak sekolah, Wahyuni juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak.
Anak-anak sering meniru pola asuh di rumah. Jika di rumah sering terdengar kata-kata kasar, anak cenderung membawa kebiasaan itu ke luar. Orang tua harus bijak dalam melakukan parenting, memberikan pendidikan dengan lembut dan ramah, pesannya.
Penanganan Kasus dan Harapan ke Depan
Kasus ini telah ditangani dengan bantuan Bupati Gowa, dan korban saat ini dirawat di RS Syekh Yusuf.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Resky Susanti, mengungkapkan bahwa kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Kami telah memberikan kompensasi kepada keluarga korban, dan pemeriksaan kesehatan ditanggung oleh Pemda, jelas Resky.
Meski demikian, hingga kini belum ada keterangan mengenai sanksi untuk Kepala Sekolah SD Inpres Biringkaloro.
Semua pihak berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan, dan sekolah benar-benar menjadi lingkungan yang aman dan ramah anak.
Acara jumpa pers ditutup dengan pernyataan bahwa tidak akan ada wawancara tambahan di luar tim yang menangani kasus ini. ***